Connect with us

Kabar

Gunadi: STM IKABA Ada, Dari Kita Untuk Kita

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan kata “STM”. Tapi yang dimaksud dalam tulisan ini bukan STM (Sekolah Teknik Menengah) melainkan Serikat Tolong Menolong (STM).

Jika diartikan satu per satu dari ketiga suku kata itu, mulai dari Serikat berarti perkumpulan, Tolong berarti meminta bantuan sedangkan menolong berarti membantu. Serikat Tolong Menolong (STM) itu merupakan suatu pranata yang dibentuk untuk menggalang kerjasama dalam kebersamaan dengan tujuan saling tolong-menolong baik dalam suka maupun duka.

Tentu dengan saling mengenal satu sama lain, yang memiliki rasa senasib sepenanggungan sesama anggota STM. Dengan begitu hubungan silaturahim kekeluargaan sesama anggota STM pun semakin erat.

Makna yang tersirat dari STM inilah yang melatarbelakangi Gunadi, salah seorang alumni ‘98 dari BPLP (Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata) Medan membentuk STM alumni BPLP yang berubah ke Akpar kemudian sekarang menjadi Poltekpar Medan.

STM Alumni Poltekpar Medan saat pembagian takzil. (ist)
Gunadi saat berkegiatan penjualan masker. (ist)

Awal STM Poltekpar

Gunadi mengajak sejumlah teman alumni bertemu untuk membicarakan keinginannya membentuk STM alumni BPLP/Akpar – Poltekpar Medan antar lintas angkatan. Pertemuan dilakukan di Restoran Simpang Tiga, Tanjungmorawa di tempat Gunadi bekerja.

Ternyata niat Gunadi direspon baik oleh teman-teman alumni hingga ada pertemuan kedua tanggal 12 September 2020 di Ninety Café Jalan Sei Serayu. Medan.

Hasil pertemuan, pengurus STM Alumni BPLP/Akpar/Poltekpar Medan periode 12 September 2021 – 12 September 2022 pun terpilih, antara lain Gunadi sebagai ketua, Jurusan FBM (Food and Beverage Management), Henny Octavia alumni 97, Jurusan FBM (Food and Beverage Management) dan bendahara Sri Elfrida alumni 98, Jurusan Tata Boga.

“Saya siap berdiri tegak mengajak seluruh alumni BPLP/Akpar/Poltekpar Medan, untuk mempersatukan hubungan tali silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan dengan rasa senasib sepenanggungan sebagai insan pariwisata,” ujar Gunadi beberapa hari lalu melalui WhatsApp.

Untuk keanggotaan STM diwajibkan membayar Rp 10.000 per bulan. Kemudian jika ada yang kemalangan, sakit maka pengurus akan memberikan bantuan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan di AD/RT. Kemudian pengurus juga membuka donasi bantuan tambahan sukarela jika ada yang kemalangan anggota.

Para alumni saat melakukan Bhakti Sosial.

Jadi Serikat Tolong Menolong ini sejak dibentuk sampai sekarang sudah mencapai 100 orang anggota alumni yang masuk dari berbagai jurusan dan lintas angkatan, yang tersebar di dalam negeri maupun luar negeri. “Bahkan tidak menutup kemungkinan anggota STM alumni akan terus bertambah, karena STM ini ada dari kita untuk kita,” jelas Gunadi yang selalu tampil rapi dengan kemeja batik.

Walaupun belum genap 1 tahun STM Alumni BPLP/Akpar/Poltekpar Medan terbentuk, namun sejauh ini telah melaksanakan berbagai kegiatan bantuan sosial (bansos), antara lain, memberikan bantuan sembako kepada beberapa alumni yang terdampak pada awal pandemi Covid-19 di tahun 2020.

Selain itu, memberikan bantuan sembako pada saat Natal 2020 dan tahun baru 2021 di Yayasan Tunanetra. Keigatan lain, adalah membagikan takzil di bulan Ramadhan yang lalu. Pembagian takzil dilakukan di beberapa daerah seperti Aceh (Agus Eko), Jakarta (Isra dan Ardiansyah), Riau (Zulvidria), Langkat, Binjai (Sri Elfrida), Stabat (Popy, Ade), Deli Serdang (Gunadi), Medan di Tanjung Sari (Ina Keloko, Irse, Ros Maniar, Jalan Pancing (Rodiah, Rere, Caretwan), Jalan Brayan Darat (Bobby, Furqan, Zainal), Jalan Ring Road (Devi, Bima, Ricky), dan lain-lain.

Untuk pembagian para alumni yang ada di masing-masing daerah tersebut langsung memberikan, ada yang ke panti asuhan, lalu ke para pengendara yang lewat.

Rodiah Siregar, Rere dan lainya saat membagikan takzil ke para pengguna jalan. (ist)

“Selain kegiatan-kegiatan sosial, pengurus beserta sejumlah anggota STM Alumni BPLP/Akpar/Poltekpar Medan juga pernah melakukan kegiatan menjual masker untuk menambah kas keuangan STM,” ungkap Mas Gun panggilan akrab Gunadi.

Mengingat alumni mulai dari BPLP hingga menjadi Akpar dan sekarang Poltekpar Medan yang sudah ribuan orang, dan tersebar di seluruh dunia jadi perlu ada wadah Serikat Tolong Menolong ini untuk bernostalgia mengenang masa-masa kuliah dulu. Walaupun hal itu dilakukan di dalam grup WhatsApp.

Mengenai STM BPLP/Akpar/Poltekpar Medan, Gunadi mengatakan,”Semoga melalui STM ini, bisa diharapkan menjadi wadah komunikasi antar sesama alumni, lalu bisa melakukan berbagai kegiatan sosial dan yang lebih penting dapat memperkenalkan Poltekpar Medan kepada masyarakat luas sebagai institusi pendidikan pariwisata yang professional, berkualitas dan berjiwa sosial.” (Monang Sitohang)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *