Connect with us

Entertainment

Adele Kolaps di Las Vegas Akibat Serangan Siatalgia

Published

on

Penampilan penyanyi Inggris, Adele dalam sebuah acara "Weekends With Adele" (Foto: Screenshot Channel Youtube Marry Borlik)

JAYAKARTA NEWS – Kisah ini dimulai dengan kejadian tak terduga di panggung Las Vegas, tempat Adele tengah menggelar pertunjukan residensi.

Sebuah laporan kali pertama yang dirilis The Sun, mengabarkan bahwa Adele mengungkapkan masalah kesehatannya setelah kolaps saat tampil di panggung. Dilaporkan bahwa “seorang anggota tim produksinya menemukan Adele tak bisa bergerak di belakang panggung” akibat serangan siatalgia yang tiba-tiba melanda — ini serangan yang terkait dengan sebuah kondisi tulang belakang.

“Dia mengangkat seluruh tubuhku dari lantai,” katanya kepada para penggemar yang hadir, seperti yang dilaporkan oleh The Sun.

Penyanyi tersebut juga menceritakan kepada penonton bahwa dia harus istirahat di tengah pertunjukan akibat siatalgia yang kambuh, dengan berkata, “Saya akan duduk dan istirahat sejenak karena siatalgia-ku.”

Ini terjadi setelah dia beristirahat selama sebulan dari jadwal pertunjukan residensinya yang direncanakan hingga November.

Ternyata, Adele sebelumnya telah berbicara terbuka tentang perjuangannya melawan siatalgia pada awal tahun ini. Di bulan Januari, Adele yang berusia 34 tahun ini mengungkapkan kepada penonton acara “Weekends With Adele” di Malam Tahun Baru bahwa kemampuannya untuk berjalan terganggu.

“Aku harus berjalan dengan gontai akhir-akhir ini karena aku memiliki siatalgia yang sangat parah,” ujarnya sambil berjalan di atas panggung dan membagikan barang dagangan kepada penonton di The Colosseum di Caesars Palace, seperti yang dilaporkan oleh majalah Cosmopolitan.

Bukan yang pertama kalinya penyanyi lagu “Easy On Me” dan “Hello” ini berbicara terbuka mengenai masalah kesehatannya.

Dalam wawancara dengan majalah The Face yang diterbitkan pada November 2021, penyanyi kelahiran Inggris ini menjelaskan beberapa masalah kesehatan yang dialaminya sejak remaja.

“Aku pertama kali mengalami slipped disc (cedera cakram) saat aku berusia 15 tahun karena bersin. Aku sedang di tempat tidur dan tiba-tiba aku bersin, dan cakram kelima di tulang belakangku terlepas,” ujarnya kepada publikasi berbasis di London itu.

“Pada bulan Januari [2021], cakram keenam di tulang belakangku terlepas lagi, yaitu L6. Dan di bagian tempat aku menjalani operasi caesar, otot inti tubuhku menjadi lemah. Aku telah merasakan nyeri di punggungku selama setengah hidupku, sebenarnya. Nyerinya sering kambuh, biasanya akibat stres atau karena posisi duduk yang buruk.”

Apa itu siatalgia?

Siatalgia, seperti yang dijelaskan oleh My Health Alberta, adalah “nyeri, rasa kesemutan, atau mati rasa” yang disebabkan oleh iritasi pada akar saraf yang mengarah ke saraf siatik.

Lebih spesifik lagi, saraf siatik terbentuk oleh akar saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang ke bagian punggung bawah, menjalar melalui pantat, lalu bercabang ke bagian belakang paha hingga mata kaki.

Ada dua saraf siatik — satu di setiap sisi bagian bawah tubuh — yang merupakan saraf terpanjang dalam sistem saraf manusia, meskipun orang yang mengalami siatalgia biasanya hanya merasakan nyeri di satu sisi tubuh.

Penyebab dan faktor risiko siatalgia

Penyebab paling umum dari siatalgia adalah cakram tulang belakang yang menerjang atau pecah — juga disebut herniated disc — di tulang belakang.

Namun, siatalgia juga bisa disebabkan oleh kondisi seperti:

  • Stenosis tulang belakang (penyempitan saluran tulang belakang)
  • Taji tulang (pertumbuhan kecil di sepanjang sendi akibat arthritis)
  • Penyakit cakram intervertebralis degeneratif
  • Trauma
  • Tumor
  • Kehamilan

Beberapa kondisi dan gaya hidup dapat meningkatkan risiko siatalgia. Kelebihan berat badan, otot inti tubuh yang lemah, merokok, gaya hidup tidak aktif, dan diabetes semua dapat meningkatkan risiko Anda.

Pekerjaan yang memerlukan angkat beban berat atau duduk dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan masalah pada punggung bagian bawah, yang dapat meningkatkan risiko siatalgia.

Apa saja gejala siatalgia?

Gejala utama siatalgia meliputi nyeri yang menjalar dari pantat hingga paha belakang dan kaki. Nyeri tersebut dapat berubah dari sensasi tembakan atau sensasi terbakar, menjadi perasaan tajam atau tumpul, serta rasa nyeri terus menerus atau intermiten.

Kebas dan kelemahan di bagian bawah punggung, pantat, kaki, atau kaki mungkin juga terjadi saat Anda mengalami siatalgia. Anda juga mungkin merasakan “kesemutan” atau nyeri yang memburuk saat bergerak.

Pengobatan dan pencegahan siatalgia

Banyak kasus siatalgia akan sembuh dengan waktu. Pengobatan untuk kondisi ini seharusnya difokuskan pada mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas, baik itu dengan obat-obatan, fisioterapi, terapi pijat, atau peregangan.

Untuk mencegah siatalgia, disarankan untuk menghindari tidur tengkurap, berdiri setiap kali memungkinkan, duduk di kursi dengan dukungan punggung yang kokoh, dan pastikan kaki Anda datar di lantai saat duduk. Anda juga sebaiknya berolahraga secara teratur dan menjaga postur tubuh yang benar saat mengangkat benda-benda. (diolah dariberbagai sumber/sm)

Catatan Redaksi:

Tulisan ini hanya bertujuan untuk berbagai informasi dan bukan pengganti nasihat, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Silahkan Anda hubungi tenaga medis profesional, sebelum Anda melakukan aktivitas fisik apa pun, atau melakukan perubahan apa pun pada pola makan, pengobatan, atau gaya hidup Anda.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *