Kabar
Sebarkan Keunggulan Sekeliling Toba
Jayakarta News – Peran media massa dinilai sangat besar dalam mengangkat sektor pariwisata. Tak terkecuali, peran media dalam menggaungkan kawasan Danau Toba di Sumatera Utara sebagai super prioritas destinasi wisata nasional. “Media itu ujung tombak pariwisata,” ujar Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata Hubungan Antar Lembaga Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, SE, MM di sela-sela Biannual Forum Tourism di Hotel Niagara, Parapat, Senin (25-26/11).
Ketika diminta komentarnya atas pelaksanaan Kemah Pers Indonesia (KPI) di Pulau Sibandang beberapa waktu lalu, Dr Wisnu menilai sebagai kegiatan yang sangat bagus. “Sekalipun kita punya produk yang istimewa, tapi kalau tidak dibantu teman-teman media, maka tidak akan ada orang yang tahu,” ujar Wisnu.
Tak terkecuali, dalam Biannual Forum Tourism yang antara lain dihadiri praktisi media, ia berharap agar peran media makin menonjol dalam menggaungkan Danau Toba sebagai super prioritas destinasi wisata. Delapan kabupaten yang mengelilingi Danau Toba, satu per satu harus diangkat di media massa dengan keunggulan dan ciri khas masing-masing.
“Melalui pemberitaan itu, diharapkan wisatawan asing maupun wisatawan lokal akan termotivasi positif dan mengagendakan pergi ke Danau Toba,” ujar Wisnu.
Delapan Kabupaten yang masuk Kawasan Danau Toba adalah Toba Samosir (Tobasa), Tapanuli Utara (Taput), Humbang Hasundutan (Humbahas), Samosir, Dairi, Karo, Pakpak Bharat, dan Simalungun. Kedelapan daerah tingkat dua tersebut masing-masing memiliki keunggulan yang layak untuk diangkat di media massa.
Toba Samosir misalnya. Kabupaten yang beribukota Balige, memiliki banyak pantai Danau Toba yang indah. Salah satu pantainya bahkan bernama Pantai Ancol. Tentu menarik jika ditulis di media. Belum lagi, objek wisata lain, seperti air terjun tujuh tingkat. Bahkan makam Sisingamangaraja ada di Tobasa. Juga, Museum Batak TB Silalahi Center.
Wilayah Tapanuli Utara tak kalah menarik. Di kabupaten yang beribukota Tarutung ini, menyimpan banyak potensi wisata. Pulau Sibandang misalnya, menjanjikan lokasi camping yang luar biasa. Wilayah ini bisa dijadikan tujuan wisata kemah dari seluruh penjuru dunia. Di samping objek-objek eksotik lain seperti Huta Ginjang, Kawah Sipoholon, Bukit Doa, dan lain-lain.
Kabupaten Humbahas yang beribukotakan Dolok Sanggul juga tak kalah indah. Geosite Sipinsur dengan hutan pinusnya, telah menaklukkan hati Presiden Joko Widodo. Presiden bahkan menyempatkan diri duduk-duduk sambil minum kopi, serta menyaksikan indahnya Danau Toba. Selain Sipinsur, Bakara juga indah. Air Terjun Janji juga ada di kabupaten ini.
Belum lagi Samosir. Pulau di tengah Danau Toba ini, selalu disebut sebagai satu kesatuan dengan Danau Toba. Air terjun Efrata yang eksotik ada di sini. Bukit Holbung dan Desa Tomok, relatif sudah kesohor kemana-mana. Bahkan, Sianjur Mulamula sudah mulai digarap serius sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Samosir yang mengetengahkan budaya Batak.
Demikian pula di kabupaten-kabupaten lain. Terlalu banyak untuk dituliskan dalam satu tulisan pendek. Reportase yang menarik, akan melahirkan publikasi yang memotivasi masyarakat untuk datang dan menyaksikan langsung keindahan Danau Toba dan sekitarnya.
Satu hal yang harus diketahui oleh stakeholder pariwisata di sekitar Danau Toba khususnya, maupun di Sumatera Utara, bahwa Danau Toba merupakan destinasi super prioritas. Untuk itu, semua pihak harus mendukung. “Jangan ada lagi semangat saling menjatuhkan atau semangat persaingan tidak sehat. Semua harus bersinergi,” katanya.
Ia juga mengingatkan, “lawan” Danau Toba bukan sesama kabupaten yang “memiliki” Danau Toba. “Persaingannya sudah level regional, bahkan internasional. Jangan kita hanya berpikir menang di kampung sendiri, tapi harus menang di persaingan internasional,” tegas Dr Wisnu. (monang sitohang)