Connect with us

Feature

Menikmati Water Scooter Fasilitas Hiburan di Perairan Danau Toba

Published

on

Tamu hotel Samosir village Resort saat bermain speedboat. (Foto. Monang Sitohang)

TUKTUK SIADONG – Water Scooter, Jetski dan Speed Boat yang pada bagian belakang atau buntutnya digandengkan dengan Banana Boat adalah bagian fasilitas untuk menikmati waktu liburan bagi wisatawan di sekitar perairan Danau Toba, tepatnya di perairan Samosir Village Resort dan sekitarnya.

Jumlah muatan masing-masing wahana tersebut berbeda-beda, seperti jetski untuk satu atau dua orang bahkan bisa tiga orang, yang satu sebagai pemandu di belakang, begitu juga dengan water scooter bisa untuk tiga orang, sedangkan speedboat bisa untuk 10 orang, dibagi dibelakangnya banana boat 6 orang, 4 orang di speedboatnya, dan itu bisa disesuaikan.

Wahana-wahana air inilah yang ditawarkan untuk disewakan kepada para wisatawan/pengunjung hotel atau penginapan di kawasan Danau Toba di Tuktuk. Dan wahana itu memiliki sensasi masing-masing. Seperti hari ini, Rabu pagi (25/9/2024) saya berkesempatan untuk menyewa water scooter berdua tepatnya di perairan Samosir Village Resort di Tuktuk Siadong, Kabupaten Samosir.

Kocu Sialagan, ayah dua orang anak, si pengemudi sekaligus pemilik water scooter yang saya sewa pagi itu. “Bang..coba water scooter yuk, keliling. Nanti diajarin cara bawanya, gampang kok seperti bawa sepeda motor, kalau abang mau disupiri juga bisa, jadi bertiga,” ujarnya memulai percakapan.

“Kalau naik water scooter atau scooter air 15 menit keliling dari perairan Samosir Village Resort, ke Tomok lalu ke Marianna kembali lagi ke Samosir Village itu, Rp100 ribu, kalau bawa sendiri minimal sekitar setengah jam Rp200 ribu,” ujar Kocu yang selalu tampil dengan rambut dikucir.

Pengemudi wahana air, speedboat, water scooter saat berada di kawasan Samosir village Resort. (Foto. Monang Sitohang)

Usai dijelaskan Kocu, saya bersama istri pun mengambil paket keliling perairan Tomok, Marianna Hotel, kembali ke Samosir Village. Kemudian Kocu memberikan baju pelampung, kemudian dipersilahkan naik ke scooter, lalu mengajarkan cara menggunakannya.

“Bang ini jaket pelampungnya, silahkan pakai, lalu naik pelan-pelan, perhatikan seperti ini cara menghidupkan mesinnya, dan kalau mau belok kanan/kiri pelan-pelan jangan jangan patah nanti bisa terbalik,” jelas Kocu sambil mempraktikkan.

Kemudian di tempat yang sama, keesokan harinya, Kamis (26/9) Ikhsan Napitu seorang pengemudi scooter juga berbagi pengalaman dan mengatakan hal yang sama terkait tarif, sama semua bang, keliling dari Samosir village Resort, ke Tomok yang ada tower itu, lalu ke Marianna Hotel dan kembali Rp100 ribu, bawa sendiri minimal setengah jam Rp200 ribu.

Beda Jetski dan scooter, yaitu jetski itu susah jatuh, karena dilengkapi gas dan rem sedangkan water scooter bisa jatuh apa lagi kalau tekongan patah, diambil tiba-tiba, karena tidak memiliki rem.

Tamu Hotel Samosir village Resort saat usai menyewa water scooter milik Kocu Sialagan. (Foto. Kocu Sialagan)

“Kalau jetski harganya kalau setengah jam 900 ribu dan speedboat ada muatan 7 orang, ada yang muatan 10 orang, posisinya bisa dibagi 4 di speedboat, 6 di banana boat, harganya Rp. 350 ribu, rutenya sama. Ketika pengunjung menyewa speedboat, jetski atau scooter nanti bisa dibuatkan dokumentasi, foto dan vidionya, kita bisa mengikuti dari samping,” jelas Ikhsan Napitu.

Hanya saja bagi yang ingin jaraknya jauh dan waktu lebih lama nanti bisa penyesuaian tarif. Dan ketiga wahana ini masing-masing memiliki sensasi di air, misalkan banana boat itu ketika sudah keliling, di tempat awal naik nanti dijatuhkan ke air, tapi itu tergantung request (permintaan).

“Saya sudah melakoni pekerjaan ini, sejak SMP, scooter air ini masih punya orang tua, jadi saya masih nyetor ke pada orang tua, apa lagi saya masih lajang juga, target ingin punya sendiri. Kalau jumlah setoran itu tergantung berapa tamu yang naik,” ungkap Ikhsan.

Perlu diketahui, kenapa mahal bermain wahana air, itu karena minyaknya boros. Jadi sebelum saya jalan tangki scooter sudah diisi full 24 liter, menggunakan bahan bakar solar dan itu hanya bertahan 2 jam.

Di sela akhir bincang-bincang dengan Ikhsan, ia mengatakan, “Pernah mendapatkan sewa ke Air Terjun Situmurun, pergi pulang (PP) sekitar 2 jam, kesana satu juta. Pernah dapat 3 kali kesana, pengguna bisa seharian di situ saya tungguin. Karena disana mereka kebanyakan ingin berenang. Saat itu sewanya wisatawan lokal dan mancanegara,”

Kocu-Ucok Siallagan

Kurang lebih pekerjaan pengemudi (deriver) scooter air di kawasan Danau Toba di Tuktuk Siadong ini sudah saya tekuni. “Ya namanya pekerjaan bang, jadi tidak bisa di rata-ratakan, kadang bisa tidak ada sama sekali, tapi begitu pengunjung lagi ramai bisa dapat rezekinya banyak dan kalau weekend bisalah minimal satu kali,” ujar Kocu.

Kocu Sialagan seorang pemilik juga pengemudi water scooter di kawasan perairan Samosir Village Resort, Danau Toba. (Foto. Monang Sitohang)

Jadi pengalaman membawa scooter ini sudah 10 tahun saya tekuni, selama 7 tahun bawa scooter milik orang lain. Dan syukurnya 3 tahun belakangan ini saya sudah punya sendiri. Ya hidup harus memiliki target, yang penting sabar.

Kemudian selama menjadi pengemudi scooter, pernah membawa tamu itu paling jauh ke Air Terjun Situmurun, yang terletak di Desa Situmurun, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba. saat itu 2,5 jam pulang pergi hanya perjalanannya saja. Tamu dibawa waktu

itu saya tungguin sampai pulang. Ongkosnya pun waktu itu 1 juta, ternyata tipis cuman lepas minyak, jadi kerja bakti saja, hanya buat biaya operasional. Tapi itu pengalaman pertama kali, untuk ke depannya kita sudah bisa nego.

“Apalagi saat tiba di Air Terjun Situmurun pengunjung jarang hanya cuman foto-foto langsung pulang, rasanya kurang afdol kalau tidak berenang, air terjunnya itu sangat indah menarik pemandangannya, airnya itu langsung jatuh ke Danau Toba,” ungkap Kocu.

Kalau mengenai pengunjung, kawasan di Tuktuk Siadong ini ramai saat bulan Desember dan Hari Raya, kemudian mulai bulan 12 sampai bulan 6 juga lumayan ramai, tapi kalau wisman (wisatawan mancanegara) atau bule itu bulan 7 sampai bulan 8 itu ramai. Sedangkan bulan yang sepi pengunjung itu mulai bulan 9, 10 dan 11, seperti sekarang.

Kemudian Kocu menjelaskan, bahwa menggunakan scooter ini aman, karena sangat kecil kemungkinan untuk terbalik, makannya saat belok jangan kuat banting stir, pelan-pelan saja sambil di gas. Kalau pun terbalik itu sudah safety, penumpang sudah menggunakan jaket pelampung, kemudian scooternya juga tidak tenggelam.

Kemudian saat ada kejadian seperti itu kita punya tim solid, nanti teman-teman akan segera datang, untuk memberikan bantuan. Walaupun hal-hal terbalik seperti itu sangat jarang terjadi.

Harapannya semoga kami pelaku usaha sebagai driver Scooter air di kawasan Danau Toba, tepatnya di Tuktuk Siadong dan sekitarnya berharap ada perhatian pemerintah melalui Dinas Perhubungan Samosir, misalkan mendapatkan jaket pelampung yang standart.

Setelah itu, saat ditanya namanya kembali Kocu mengatakan, “Kalau namaku gampang diingat Bang, ingat saja nama anak laki-laki orang Batak Ucok, kalau dibalik Kocu itu lah namaku Bang, entah apa alasan orang tua saya dulu bisa buat nama itu,” bebernya sambil tertawa, mengakhiri bincang-bincangnya dengan awak media ini. (Monang Sitohang)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *