Kabar
Rekomendasi untuk Toba
Jayakarta News – Selama dua hari kegiatan Biannual Forum Tourism di ruang Ro’Nauli Hotel Niagara, Parapat, Simalungun – Sumatera Utara, Senin (25-26/11), banyak hal dibahas. Kegiatan yang terselenggara berkat kerjasama Kementerian Pariwisata dan Bank Dunia itu, dihadiri 78 peserta yang terdiri dari stakeholder Pariwisata Danau Toba plus Medan dan Langkat.
Dalam acara itu, para peserta diberi materi untuk pengembangan SDM Pariwisata oleh Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata Hubungan Antar Lembaga Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, SE, MM dan bidang lainnya dari beberapa narasumber.
Para peserta diberikan sesi tanya jawab, yang kemudian diminta membentuk kelompok untuk mendiskusikan apa-apa kendala dan masukan atau program yang akan dilakukan untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan secara terintegrasi selama lima tahun ke depan mulai dari 2019 – 2023 yang dianggarkan oleh Bank Dunia.
Lalu dari seluruh peserta terbagi tiga kelompok, masing-masing kelompok memaparkan kepada pihak penyelenggara yaitu Kemenpar. Setelah itu di hari kedua perwakilan ketiga kelompok berkumpul kembali untuk berdiskusi membuat kesimpulan. Kesimpulan disampaikan oleh Helmi, seorang guru SMK di Balige dari kelompok satu.
Ia membacakan tujuh langkah peningkatan SDM yang harus dilakukan. Ketujuh point itu adalah, pentingnya diadakan pelatihan dasar bahasa asing seperti Inggris, Jepang, dan China dalam peningkatan soft skill. Kedua, Pelatihan hospitality bagi pramuwisata. Ketiga, pelatihan kuliner lokal. Keempat, pelatihan spa. Kelima, pelatihan sadar wisata bagi masyarakat lokal. Keenam, pelatihan bertemakan chaaracter building atau pembangunan karakter masyarakat. Ketujuh, pelatihan pembuatan paket wisata atau Tour Packaging.
Sedangkan, untuk menunjang sektor industri jasa pariwisata, peserta forum merekomendasikan tiga hal. Yang pertama aspek legalitas (licence). Kedua, zonasi nelayan di Danau Toba, dan ketiga pelatihan bagi penggiat seni (penyanyi di kapal Danau Toba). (Monang Sitohang)