Connect with us

Kabar

Menyongsong Pilgub Sumut 2024: Ini Sosok Gubernur Harapan Warga!

Published

on

Syamsul Gultom (kemeja kotak-kotak), Rizal Syam (Kaos putih lengan panjang), Mohammad Azmi (pakai topi), Lambok Simanjuntak (kaos hitam tanpa kerah) dan Syahrial Sinaga (mengajungkan jempol). (Foto. Istimewa)

MEDAN, JAYAKARTA NEWS – Sejumlah warga Kota Medan, satu sama lain berteman, secara kebetulan bertemu dan memilih nongkrong di Kok Tong Lantai 7 Thamrin Plaza, Kota Medan. Di antaranya, Syamsul Gultom, Rizal Syam, Mohammad Azmi, Lambok Simanjuntak dan Syahrial Sinaga, Jum’at (10/5).

Di antara mereka saling buka cerita satu dengan lainnya, panjang lebar dibicarakan tanpa topik. Ujung-ujungnya cerita politik terkini hingga mengarah pembahasan sosok pemimpin Sumatera Utara (Sumut) ke depan.

Kurang lebih 6 bulan mendatang, tepatnya 27 November 2024, diselenggarakan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, mulai pemilihan bupati/walikota hingga gubernur.

Syamsul Gultom mengatakan, bakal calon Gubsu (Gubernur Sumut) sudah ada yang mendaftarkan diri ke sejumlah partai pengusung. “Edy Rahmayadi telah mendaftar ke PDIP, PKS, Nasdem, Demokrat dan PKB, Nikson Nababan mendaftar ke PDIP, PKB dan NasDem Sedangkan dari Partai Golkar memberikan rekomendasikan kepada Musa Rajeksah dan Bobby Nasution,” tutur Syamsul Gultom, pemerhati Korupsi di Sumut yang cukup lama berkiprah di lembaga swadaya masyarakat tersebut.

Ia berharap, sosok pemimpin Sumut di masa datang, ideal untuk kemajuan dan perkembangan daerahnya, baik pendidikan maupun kesehatan. Selain itu, pendapatan perkapita dan pembangunan khususnya pembangunan sumber daya manusia agar dapat berkolaborasi bersama demi kemajuan Sumut. Maka dari itu masyarakat Sumut harus memilkii pemimpin yang bersih dari Korupsi dan amanah.

Lain lagi dengan Sahrial Sinaga, Ketua DPD LSM LPP RI Kota Medan, memilih calon gubernur itu yang mau memikirkan/perduli dengan masyarakat Sumut, terutama di bidang kemiskinan, bagaimana supaya masyarakat bisa sejahtera. Misalkan buka lapangan pekerjaan. Jika bekerja pendapatan ada maka bisa menafkahi keluarga dan menyekolahkan anak-anak. Dan jika terpilih yang paling penting jangan melakukan korupsi sampai akhir jabatannya.

Dilanjut lagi dengan Mohammad Azmi warga masyarakat yang telah berpengalaman di beberapa lembaga swadaya masyarakat, mencari pemimpin harus mampu membawa Sumut lebih bermartabat, bisa mengurangi pengangguran, dapat mengurangi angka kemiskinan dan lebih memperhatikan bidang kesehatan masyarakat Sumut.

Kemudian Lambok Simanjuntak juga turut memberikan pandangannya, pemimpin itu harus berani mensejahterakan warga masyarakatnya dan pembangunan ini tidak kalah penting untuk diperhatikan juga.

Apalagi harga kebutuhan masyarakat saat ini naik. Di sini semestinya peran pemimpin sangat penting. Kalau tidak bisa mensejahterakan masyarakat, bagaimana disebut pemimpin? Jadi pemimpin itu harus pintar dan sopan. Bukan hanya sekadar memimpin saja. Apalagi Sumatera Utara wilayahnya luas terdiri dari 33 kabupaten/kota.

Dan Rizal Syam Ketua HIPSI (Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia) Sumut, sosok pemimpin itu harus punya tanggungjawab untuk dapat membawa Sumut lebih baik dan maju. Dari segi kesehatan, pendidikan harus lebih maju, pendapatan perkapita dapat ditingkatkan kemudian dari sisi sarana dan infrastruktur lebih baik.

Syamsul Gultom menambahkan acara nongkrong bersama ini tidak direncanakan hanya spontan saja. Di dasari kepedulian atas kemajuan dan perkembangan Sumut di masa datang akhirnya tercetus pembicaraan siapa calon gubernur ke depan.

“Kami berharap semoga proses pencalonan sampai terpilih calon Gubsu yang benar-benar atau sesuai keinginan masyarakat,” harap Syamsul Gultom yang selalu terlihat berpenampilan necis. (Monang Sitohang)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *