Connect with us

Feature

Orloj, Memori Jam Tua di Kota Praha

Published

on

Fauziah Siregar saat di sekitar Menara Jam Prague Astronomical Clock atau Orloj. (Foto: ist)

Jayakarta News – Jika Anda berkesempatan traveling ke Praha, ibukota Ceko, maka jangan sekali-kali melewatkan kunjungan ke Prague Astronomical Clock atau Orloj. Objek itu berbentuk menara jam yang diciptakan abad pertengahan, dan terletak di Lapangan Kota Tua, Old Town Square di Praha (Starè Město), Republik Ceko.

Lokasi yang berada tepat di jantung kota, menjadikan objek yang satu ini mudah dijangkau. Salah satu alternatif transportasi adalah dengan menaiki metro (MRT) atau Tramvaj (kereta pendek dalam kota) di stasiun Stare Mesto atau Mustek. Dari stasiun tujuan, sambung dengan berjalan kaki lima menit, dan tibalah di Orloj.

Sementara, bagi yang datang dari Bandara Vaclav Havel, lokasi Orloj ini dapat ditempuh dengan mobil sekitar 35 menit (lebih kurang 20 km). “Republik Ceko sendiri berada di tengah benua Eropa bagian timur. Kota negara tetangga terdekat adalah Wina, Austria. Jarak kedua kota beda negara ini hanya tiga jam perjalanan dengan mobil, atau lima jam perjalanan jika menggunakan kereta,” ujar Fauziah Siregar kepada Jayakarta News, kemarin (9/10).

Fauziah Siregar bersama ibunda di depan menara jam Prague Astronomical Clock atau Orloj di tahun 1999. (Foto: ist)

Wanita yang akrab disapa Uji ini, memanga tengah berada di Praha. Baginya, Praha ibarat kota kedua. Ia pun berbagi tips kepada pembaca yang berkeinginan ke sana. Ia mengatakan, Praha relatif dekat ke mana-mana. Misal, jika hendak berkunjung ke Bratislava membutuhkan waktu tiga jam saja. Jika dulu Praha dan Bratislava ada di satu negara, maka sejak pecah, keduanya berada di dua negara berdempetan. Praha di Ceko, sedangkan Bratislava di Slovakia. Dulu, dua negara itu adalah satu: Cekoslovakia.

Negara lain yang relatif terjangkau dari Praha adalah Polandia. Cukup enam perjalanan dengan mobil. Dari Polandia, bisa ke Berlin di Jerman yang bisa dijangkau hanya dalam waktu lima jam perjalanan mobil. Negara-negara yang disebut Uji tadi, terbilang eksotik, berbeda dengan negara-negara Eropa Barat yang terlalu modern.

Kembali ke Praha. Kembali ke menara jam Orloj. Situs kuno ini terbilang sangat unik, karena mempunyai komponen yang akan menunjukkan posisi keberadaan matahari, bulan, rasi bintang, bahkan planet yang dekat dengan bumi. Menara Jam ini diciptakan oleh Mikulâs of Kandan dan Jan Sîndel, profesor matematika dan astronomi dari Universitas Charles, Praha.

“Lalu diperkenalkan pertama kali pada 9 Oktober 1410, tepat pada hari ini di tanggal yang sama 9 Oktober 2019, jadi terhitung umur menara jam ini telah mencapai 609 tahun. Sungguh benar-benar tua, tetapi masih kokoh dan estetis,” jelas Uji yang pernah tinggal di negara ini 17 tahun yang lalu.

Uji melanjutkan kisahnya. Tahun 1490 menara jam itu ditambahkan dekorasi patung-patung orang suci Katholik dan patung tengkorak manusia dengan sentuhan gaya Gothic. Pembuatan jamnya sendiri dikerjakan oleh Jan Ruzě (Hanûs). Nilai sejarah bangunan Orloj yang begitu tinggi, menurut ceritanya ternyata juga didukung dalam pembuatannya yang penuh darah.

Berdasarkan penemuan dokumen pada tahun 1961, Orloj ini dibangun sebagai bentuk perlawanan para ilmuwan terhadap penguasa. Pada masa pemerintahan Vaclav IV (Wenceslavc IV) yang merupakan keturunan Karel IV dari wangsa Luxemburg yang berkuasa pada masa itu para ilmuwan yang karyanya menyimpang pada masa itu dituduh sebagai provokator pemicu perang.

Selama berabad-abad jam ini tetap terjaga keberadaan dan kelestariannya sebagai ikon Kota Praha. Ketika Perang Dunia II juga, jam bersejarah ini luput dari kerusakan. Dan sejak dibangun hingga hari ini, tercatat hanya beberapa kali mengalami perbaikan.

Fauziah Siregar di Gereja Our Lady before TYN yang tidak jauh dari Menara Jam. (Foto: ist)

Dalam sejarah Ceko memang punya hitungan sendiri untuk tidak melawan invasi Hitler ke negaranya. Berkat itu pula, kota kota tuanya tetap lestari hingga sekarang.

Di sekitar lokasi Orloj, ada juga gereja Katholic Our Lady before TYN, yang bergaya Gothic. Juga terdapat toko-toko dan butik brand terkenal kelas dunia seperti Swarosky, Bally, Louise Vuitton, Christian Dior, Salvatore Ferragamo, dan lainnya.

Jika musim panas tiba cafe-cafe di sekitar old town square dipenuhi meja dan kursi untuk hang out anak muda dan orang tua baik wisatawan atau warga setempat. Ada juga hiburan musik pengamen pinggir jalan dengan pilihan dari lagu klasik, lagu modern, atau lagu berbahasa Slav. Dan apabila musim dingin, cafe tetap penuh, dan pengunjung tetap merasa nyaman karena pengelola cafe umumnya menyediakan pemanas portable untuk tamu-tamu yang duduk di luar.

Selain itu, area ini juga menyediakan sarana kereta kuda yang bisa disewa untuk mengelilingi lorong-lorong jalan kecil di sekitar old town square,” ungkap Uji yang alumni dari Balai Pendidikan Latihan Pariwisata (BPLP) yang sekarang dikenal sebagai Poltekpar Medan.

Akan tetapi jangan kaget, jika harga secangkir teh atau kopi di sini, lebih mahal dari harga satu mug besar bir merek Pilsener Urqelli. “Yang pasti, Praha mengingatkanku akan keindahan, kecerdikan, kesabaran dan musim dingin yang indah. Praha juga kota kelahiran dari kedua anakku, yaitu Alamanda Adara Dalimunthe dan Bayo Bohdan Dalimunthe,” tutup uji. (Monang Sitohang)

Fauziah bersama anak nya Alamanda Adara Dalimunthe dan Ibunda Fauziah Siregar ketika di sekitar old town square saat suasana di musim semi. (Foto: ist)
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *