Connect with us

Kabar

Kecelakaan KA di AS akibat Jalur tidak Punya Sistem Keamanan Penting

Published

on

 

 

SEBUAH kecelakaan kereta api di  Amerika Serikat, dimana sebuah  rangkaian kereta api dalam perjalanan perdananya di negara bagian Washington, Amerika Serikat, terlempar dari jembatan kereta api menuju jalan tol, dan menewaskan sejumlah warga tersebut, memberi sinyal kuat akan pentingnya sistem keamanan dalam penyelenggaraan angkutan perkeretaapian.

Para penyelenggara angkutan perkeretaapian di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia, harus memperhatikan sistem pengamanan jalur kereta api, untuk mencegah kecalakaan fatal seperti yang terjadi di Washington.

Dalam kasus kecelakaan di Washington ini, penyidik ​​hingga kinu masih  mempersiapkan pertanyaan teknis  kepada para insinyur dan anggota kru yang kain, untuk memastikan  mengapa kereta sampai tergelincir. Mereka hendak mengungkap  mengapa sistem keselamatan yang dirancang untuk mencegah insiden semacam itu tidak berjalan.

Bella Dinh-Zarr, anggota National Safety Safety Board (NTSB), memastikan kereta Amtrak, yang tengah menjalani  pada rute terbaru  Seattle ke Portland itu, berjalan dengan kecepatan 80mph – 50mph lebih cepat dari yang seharusnya – sehingga tergelincir  meninggalkan jalur.

“Jika sebuah kereta melintas di tikungan dan jalannya terlalu cepat, ya, itu bisa tergelincir,” katanya.

Kecelakaan itu, mengundang Presiden Amerika Donald Trump berkicau di akun twitternya:

 

The train accident that just occurred in DuPont, WA shows more than ever why our soon to be submitted infrastructure plan must be approved quickly. Seven trillion dollars spent in the Middle East while our roads, bridges, tunnels, railways (and more) crumble! Not for long!

Trump memanfaatkan kecelakaan itu untuk mendongkrak langkah politiknya dalam penganggaran. Menurutnya, apa yang terjadi di  DuPont, Washington itu,  menunjukkan lebih dari sebelumnya mengapa rencana infrastruktur yang diajukannya harus segera disetujui oleh DPR. Dia menyindir, selama pemerintahan sebelumnya, Amerika telah menghabiskan tujuh triliun dolar  di Timur Tengah, sementara jalan, jembatan, terowongan, rel kereta api (dan lebih banyak lagi) runtuh! Tidak lama!

Kicauan Trump tersebut justru mendapat tanggapan tidak simpatik dari para netizen, karena seorang presiden bukannnya menyampaikan duka cita saat rakyatnya mengalami kecelakaan, malah yang dibicarakan soal anggaran infreastruktur,

“Wow! apa tak terpikirkan untuk berdoa pada orang-orang yang berada di dalam kereta atau di jalan raya?.” (@adreamersview)

“Orang-orang tewas, dan itu ucapan pertamamu? (emoji) Jesus hentikan kegilaan ini.” (@sukisuzuki006)

@jleonette mengatakan, “Warga tewas dan kicauan pertamamu tentang rencana infrastruktur?”

Kecelakaan itu menewaskan  tiga orang, serta sejumlah kendaraan rusak tertima gerbong KA yang meluncur jatuh ke jalan raya yang ada di bawahnya, Para penyelidik memfokuskan pertanyaan  penyelidikan pada sistem keselamatan yang dikenal sebagai positive train control (PTC) yang ternyata tidak terpasang. pada saat kecelakaan itu terjadi.

“Lokomotif sedang dalam proses untuk mendapatkan sistem PTC yang terpasang, tapi belum berfungsi,” kata Dinh-Zarr, sembari menambahkan bahwa rem darurat otomatis telah diaktifkan.

Berdasarkan undang-undang federal yang disahkan pada tahun 2008, semua rel kereta api diminta memiliki PTC, yang secara otomatis memperlambat kereta api, jika melebihi batas kecepatan.  Kongres mendorong kembali persyaratan awal untuk mengoperasikan teknologi secara nasional pada tahun 2015.

Departemen Perhubungan negara bagian Washington telah mengatakan bahwa seluruh rute Cascades akan memiliki sistem ini pada akhir tahun depan. Geoff Patrick. Juru bicara Sound Transit, agen transit regional yang memiliki jalur di mana KA itu tergelincir,  mengatakan  bahwa PTC belum beroperasi di jalurnya. Hal itu  baru akan aktif pada kuartal II, yang menurutnya lebih cepat dari jadwal beberapa operator lainnya.

Ketika ditanya apakah penerapannya sebelumnya akan menyelamatkan nyawa, dia berkata: “Itu bukan sesuatu yang saya pikirkan.”

Gov Jay Inslee juga menolak untuk mengatakan apakah teknologi tersebut dapat mencegah kecelakaan tersebut, menunda penyelidikan NTSB. Tapi dia  sedikit mencela Donald Trump, karena mengatakan dalam sebuah tweet bahwa kecelakaan tersebut menggambarkan perlunya perbaikan infrastruktur pendukung undang-undang, dengan mengatakan “Presiden tidak mengikuti saran saya,  mari kita tidak melompat ke kesimpulan sebelum membuat keputusan”.

“Tak seorang pun dari kita, termasuk saya sendiri yang membuat kesimpulan tentang penyebab kecelakaan ini saat ini,” kata Inslee kepada wartawan.

Penyidik ​​bekerja untuk menjadwalkan wawancara dengan anggota awak yang telah dirawat di rumah sakit, termasuk insinyur kereta api, setelah mereka pulih, kata  Dinh-Zarr.

Perekam data dari salah satu lokomotif dan kamera kereta api, yang mengalami kerusakan parah dalam kecelakaan tersebut, dikirim ke laboratorium di Washington, DC, di mana staf NTSB akan mencoba untuk mengambil informasi dan menyusun sebuah perhitungan tentang penggelinciran tersebut.

Penyelidik telah menentukan bahwa, pada saat kecelakaan itu, insinyur berada di dalam taksi kereta dengan sebuah konduktor “yang mendapatkan pengalaman dan mengenalkan dirinya dengan wilayah ini” sementara petugas di tempat bertugas berada di bagian penumpang kereta, kata  Dinh- Zarr.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *