Connect with us

Kabar

Keberislaman Masyarakat Indonesia Sangat Demokratis dan Toleran

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Masyarakat muslim di Indonesia telah berperan dalam menjaga keberagaman. Bahkan telah mempraktikkan, mengamalkan, dan mengartikulasikan cara beragama yang berkontribusi dalam membangun bangsa dengan menjaga keragaman.

Hal tersebut dikemukakan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI Kamaruddin Amin saat peluncuran buku “Moderasi Beragama dalam Perspektif Kebangsaan pada kegiatan International Conference on Religious Moderation” (ICROM) 2023 yang digelar di Sleman, Kamis (24/8/2023).

Menurut Komaruddin, praktik beragama di Indonesia belum tentu mampu diterapkan oleh masyarakat Muslim di Timur Tengah, Eropa, dan Amerika. Ia melanjutkan, keberislaman masyarakat Indonesia sangat demokratis dan toleran. “Islam Indonesia itu demokratis. Islam Indonesia yang diamalkan itu toleran,” ujarnya.

Sementara Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib mengatakan,  buku “Moderasi Beragama dalam Perspektif Kebangsaan” ditulis dengan pendekatan asas-asas moderasi. Menurutnya, buku ini merujuk pada sembilan nilai moderasi beragama. Mulai dari aspek kemanusiaan, kebangsaan, hingga keadilan dan toleransi. Adib berharap, buku tersebut dapat menjelaskan dan merangkum wacana keagamaan, termasuk kritik terhadap sejumlah wacana yang telah ada.

Kegiatan ICROM yang ditandai dengan peluncuran buku digelar dan terlaksana atas kolaborasi berbagai unsur. Yakni: Ditjen Bimas Islam Kemenag, el-Bukhari Institute, Islamidotco, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, CRCS Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Mojokdotco, dan PaRD. Sebagai editor, dipercayakan kepada Ellys Lestari Pambayun, seorang penulis buku produktif sekaligus founder Gerakan Cerdas Komunikasi Indonesia (GCKI).

Ellys yang juga dosen komunikasi pada Program Studi Komunikasi Fakultas Dakwah Universitas PTIQ Jakarta menjelaskan, peluncuran buku bunga rampai ini menjadi gerakan  nyata untuk mendukung pemerintah/Kemenag  RI  melalui media literasi tentang moderasi beragama yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat yang tengah bergulat dengan perbedaan dan pembedaan berbasis agama. Pihaknya, tambah Ellys, siap selalu menjadi garda depan untuk moderasi beragama, baik secara aksi komunikasi maupun literasi. (fc)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *