Connect with us

Kabar

Hanya 28,6 Persen Siswa Pahami Pancasila di Ruang Kelas, Lainnya Lewat media Sosial

Published

on

BOGOR, JAYAKARTA NEWS – Pemahaman generasi muda tentang Wawasan Kebangsaan masih rendah. Hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI) 2018 menunjukkan, hanya sekitar 6,2% siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar tentang materi wawasan kebangsaan. Sementara itu, hasil survey Litbang Kompas dan Pusat Studi Kebangsaan Indonesia (PSKI) 2022, diketahui 28,6% siswa memahami Pancasila di ruang kelas, sementara 21,7% siswa memahaminya dari media sosial.

“Fakta-fakta itu tentu sangat menyedihkan. Untuk itu, pemerintah sangat berharap hadirnya aksi-aksi nyata berkaitan dengan pembudayaan nilai-nilai Pancasila. Dan dalam implementasi praksisnya di kehidupan nyata untuk membangun ketahanan nasional,” urai Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Gatot Hendarto kala membuka pelatihan GNRM di kampus Institut Teknologi dan Bisnis Visi Nusantara (ITB Vinus) Bogor, dikutip dari Rilis Kemenko PMK, Jumat (6/10/2023).

Pada Pelatihan GNRM dengan tema “Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Menghadapi Infiltrasi Intoleransi di Kalangan Pemuda” itu, Gatot menegaskan bahwa saat ini bangsa kita dihadapkan dengan tantangan perubahan global melalui gempuran nilai dan ideologi transnasional, perkembangan digitalisasi Era Industri 4.0, serta era Society 5.0. Kondisi ini membawa tantangan dan kewaspadaan terhadap kondisi mentalitas dan ideologi bangsa, sehingga menuntut hadirnya penyesuaian dalam cara berpikir, bertindak, dan berperilaku pada ranah digital. 

“Persoalan muncul ketika dihadapkan dengan paradoks yang menunjukkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna internet dan sosial media terbesar di dunia, yaitu mencapai 167 juta jiwa. Dilaporkan  We Are Social Report bulan Februari 2023, rata-rata penggunaan berinternet 7 jam 42 menit/hari dan 3 jam 18 menit/hari untuk bermedia sosial,” urai Gatot.

Namun pada kenyataannya, tambah Gatot, terjadi kemunduran dalam pembangunan karakter para pengguna media sosial.  Terlihat dari masih adanya mental-mental negatif dalam perilaku bermedia sosial. Melansir data Microsoft Indonesia News Center tahun 2021, diketahui capaian Indeks Keadaban Digital Indonesia tahun 2020 menjadi salah satu yang terburuk di dunia, yakni urutan ke-29 dari 32 negara, dan terburuk di Asia Tenggara.

“Berdasarkan data Kominfo RI tahun 2023, selama periode Agustus 2018-Februari 2023, diketahui terdapat 11.147 temuan hoaks di internet, di mana 1.332 diantaranya merupakan hoaks politik. Berikutnya, sebanyak 20.453 konten terorisme dan radikalisme di ranah media sosial telah diblokir; serta 600 akun atau situs radikal teridentifikasi oleh BNPT selama 2022,” urai Gatot lagi.

“Bisa dikatakan, konten banyak sekali yang sehingga tidak lagi tertuju untuk penggalian nilai-nilai moralitas (morals values) maupun amplifikasi dari konten yang berisi perilaku positif,” imbuh Gatot seraya menegaskan bahwa pemerintah melalui  Kemenko PMK telah menginisiasi dan terus mendorong implementasi aksi nyata Revolusi Mental melalui pembudayaan Pancasila di media sosial.

“Berkolaborasi dan bersinergi, kita akan selalu mengkampanyekan Gerakan Peduli, Santun, dan Tertib Bermedia Sosial. Semoga kita di sini bisa membentuk agen-agen strategis sebagai entitas penggerak Revolusi Mental dalam upaya pembudayaan Pancasila yang dapat membawa manfaat besar bagi kemajuan bangsa,” imbuh Gatot berharap para pemuda bisa meningkatkan nilai partisipasi dan kepekaan terhadap pembangunan manusia dan budaya.

Kegiatan ini dihadiri Founder Yayasan Visi Nusantara Maju Yusfitriadi dan mahasiswa ITB Vinus Bogor. Dalam pelatihan kali ini, Panitia Pelaksana sekaligus inisiator kegiatan Pelatihan GNRM Ramdan Nugraha menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menghasilkan output yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai toleransi dalam bingkai Pancasila.***/mel

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *