Connect with us

Kabar

Dubes Inggris Nggak Mau Kalah Ngulek Rujak Bersama Khofifah

Published

on

Habis ngulek rujak manis Khofifah dan Dominic menicicipinya (foto: istimewa)

SURABAYA, JAYAKARTA NEWS— Adegan “mengejutkan” di Gedung Negara Grahadi Jumat (15/12/2023) terjadi, di mana 2 pejabat tinggi antusias saling mengulek rujak manis.

Dua pejabat tersebut adalah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste HE, Dominic Jersmey ketika bertemu di gedung kawasan Pemuda itu.

Acara ngulek rujak itu sendiri usai 2 petinggi tersebut melakukan serangkaian acara resmi yakni kunjungan Dubes Inggris kepada Gubernur Jatim di gedung Grahadi.

Saat itu Dominic menerima pujian dari Khofifah berkat inisiatifnya mengulek sendiri bumbu yang ada.

Waktu itu Gubernur Khofifah mengajak Dominic untuk membuat rujak step by step, mulai dari menghaluskan bumbu dengan cara tradisional yani menguleg dengan alat ulegan dan cobek.

Tampak keduanya antusias dan semangat menguleg bumbu rujak sampai selesai kemudian bersama pula memakan hasil ulegannya.

Sebelumnya dalam kesempatan tersebut, keduanya mendiskusikan perihal kerjasama Jawa Timur dan Inggris dalam berbagai sektor.

Terutama terkait rencana realisasi proyek kereta api di Surabaya atau Surabaya Regional Railway Line (SRRL) , Pendidikan Tinggi, Pendidikan Vokasi sampai Kerjasama studi banding ulama muda ke Inggris.

“Pertemuan hari ini sangat produktif. Pertama kami membahas program besar yang kita rancang terkait transportasi publik terutama kereta api di Surabaya. Realisasi proyek ini semakin menemukan titik terang terutama karena beberapa hari lalu baru keluar SK Menteri Keuangan yang memastikan akan memberikan support untuk proyek strategis ini,” kata Khofifah.

Khofifah optimis bahwa proyek kereta api massal berbasis listrik ini akan menjawab kebutuhan angkutan massal di Kota Surabaya dan sekitarnya yang nantinya juga direncanakan akan terkoneksi dengan angkutan di kawasan Gerbangkertasusila.

Terlebih proyek ini penggarapannya juga akan melibatkan Inggris lewat Tim Manajemen Transport for London (TFL). Yang mana mereka terbukti sangat kompeten dalam menciptakan teknologi transportasi canggih. Salah satu buktinya mereka berhasil membangun transportasi kereta api cepat bahkan di atas gedung pencakar langit yang sudah berdiri sebelumnya cukup lama.

“Teknologi strategis seperti ini yang kami harap bisa diwujudkan di Jawa Timur. Untuk SRRL, saat ini sudah ada studi kelayakan dari KfW dan JICA yang akan dipertajam tim dari Kedutaan Inggris. Insya Allah proyek ini akan kami publikasikan sebelum tanggal 25 Desember ini,” katanya.

Selain itu, dalam pertemuan ini, Gubernur Khofifah juga membahas perihal kerjasama dengan universitas unggul Inggris, King’s College London yang akan dibuka kampus Indonesia di KEK Singhasari. Hal ini disebutnya penting untuk menyiapkan Jawa Timur dalam menghadapi tantangan industri manufaktur.

Pasalnya, pertumbuhan industri manufaktur di Jawa Timur sangat tinggi dengan mencapai 31,34% di tahun 2022. Di mana, angka tersebut melampaui prediksi manufaktur Indonesia 2045 di angka 30%.

“Jadi Memorandum of Agreement antara aKek singhasari dengan King’s College ini sesuatu sekali. Karena dengan proses percepatan industri manufaktur di Jawa Timur yang luar biasa, kita membutuhkan injeksi kualitas SDM lebih cepat,” katanya.

“Dalam pembahasan tadi, insya Allah kami akan melibatkan lebih banyak perguruan tinggi di Indonesia, terutama di Jawa Timur seperti di Universitas Airlangga dan ITS,” katanya.

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Khofifah juga meminta penguatan kerjasama untuk vocational training bagi siswa-siswi SMK khususnya di bidang welding. Ia berpendapat, pelatihan ini harus diperluas dan melibatkan peserta yang lebih banyak.

Selain itu, mantan Menteri Sosial itu mendiskusikan penguatan penghubung antar dua negara lewat pengiriman ulama-ulama muda ke Inggris. Yang mana, hal ini akan mendorong pengalaman strategis bagi mereka.

“Ini sudah pernah dilakukan, tapi sempat terhenti. Jadi kami membahas bagaimana ini akan diadakan lagi,” jelasnya.

Di akhir, Khofifah meminta agar komitmen ini terus berlanjut dan terus dikawal. Meskipun dirinya telah menyelesaikan masa jabatannya di akhir 2023 nanti.

Sementara itu, Dubes Dominic mengatakan bahwa dirinya bangga dapat menjalin kerjasama dengan Jawa Timur. Khusus untuk bidang pendidikan, dirinya berharap bahwa kerjasama ini akan menjadikan Jawa Timur hub bagi edukasi transnasional yang terjangkau.

“Kami senang dapat berkolaborasi dalam ekonomi, transportasi, dan pendidikan. Kami mendukung kemitraan yang terjadi antara universitas serta pengembangan keterampilan untuk industri masa depan pembangunan infrastruktur,” katanya.

“Nantinya peningkatan pendidikan ini bisa menciptakan peluang ekonomi yang sangat besar. Hal inilah yang kami coba usahakan demi kesejahteraan masyarakat kita,” pungkas Dominic.(poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *