Connect with us

Feature

Tumpang Sari Tren Petani Masa Kini

Published

on

Pola pertanian tumpang sari yang sedang tren di Kabupaten Pandeglang, Banten. Foto: Andang S

BERTANI identik dengan “ndeso”. Tak heran jika sektor ini cenderung dijauhi kalangan muda. Fenomena itu sejatinya keliru. Sebab, petani “jaman now” sarat teknologi. Salah satunya, pola cocok tanam tumpeng sari. Di Kabupaten Pandeglang-Banten, pola  tumpang sari sebenarnya sudah lama dikenal oleh para petani, namun baru menjadi tren setelah viral di dunia maya.

Pola tumpang sari sendiri merupakan jenis polikultur, dimana pada suatu lahan ditanami lebih dari satu jenis tanaman. Tak heran jika pola tanam tumpang sari membuat gairah para petani di Kabupaten Pandeglang bangkit. Selain petani dapat memproduksi lebih dari satu jenis tanaman, pola ini tidak banyak membutuhkan lahan pertanian.

Belum lama ini Jayakartanews bersama tim teknis Dinas Pertanian melakukan monitoring ke wilayah Kecamatan Cibaliung, Pandeglang Banten Selatan, tepatnya di Desa Curug. Tampak hamparan persawahan luas dan hijau dengan beragam jenis tanaman.

Padi varietas gogo lokal, cocok untuk tumpang sari. Foto: Andang S

Antusiasme warga Pandeglang yang mayoritas penduduknya petani dan buruh, memberikan gambaran bahwa sektor pertanian sesungguhnya sangat potensial untuk terus dikembangkan. Berbagai inovasi pertanian seperti tumpang sari, menjamin tingkat produktivitas pertanian di satu daerah yang bermuara pada peningkatan tingkat kesejahteraan petaninya.

Kepala Seksi (Kasi) Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Nuridawati menjelaskan, tumpang sari sendiri adalah suatu pola pertanaman dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu hamparan lahan dalam periode waktu tanam yang sama. Di hadapan para petani yang tergabung dalam kelompok tani Desa Curug, Kasi yang gemar guyon bersama para petani ini pun menyatakan Pemkab Pandeglang saat ini tengah gencar menggalakkan pola tanam yang mudah diproduksi. Pemerintah pun dengan programnya telah memberikan bantuan berupa benih, bibit dan obat-obatan serta bantuan teknis penyuluhan.

“Pola tumpang sari inilah yang pas. Dengan lahan terbatas, tetapi bisa memproduksi banyak jenis tanaman. Misalnya, Ada tiga jenis tanaman yang bisa ditanam di antaranya jenis padi gogo lokal, jagung dan kedelai,” ujarnya. Ketiga jenis tanaman ini, tambahnya, memang cocok dengan pola tanam tumpang sari.

“Atas keberhasilan petani pada pola tanam tumpang sari kami berharap petani terus dapat meningkatkan produktifitas hasil pertaniannya. Semoga dengan pola tumpang sari ini petani dapat termotivasi untuk lebih giat menggarap lahan pertaniannya. Sehingga tidak hanya menstabilkan tingkat ketahanan pangan, tetapi manfaatnya juga akan terasa bagi petani dengan meningkatnya taraf kesejahteraan,” tuturnya. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *