Connect with us

Feature

Ini Jawaban Mengapa ‘Si Honje’, Durian Pandeglang Hebohkan Netizen

Published

on

Durian “si honje” sang juara. Kanan: Kabid Hortikultura Dinas Pertanian, Hj Heni Supiani bersama tim juri saat penyelenggaraan Fruit Festival 2018 di Alun-alun Kota Pandeglang, Minggu (4/2). Foto: Andang S.

‘SI HONJE’, adalah sebutan untuk buah durian milik Ating, warga Kampung Cidangiang Majasari, Pandeglang. Belum lama ini, “si honje” bikin heboh netizen, pasca acara Fruit Festival 2018, di Alun-alun Kota Pandeglang, Minggu (4/2). Acara itu sendiri diprakarsai Pemkab Pandeglang.

Ketika itu para juri menunjuk “si honje” menjadi juara pertama kontes komoditas jenis buah-buahan. Keputusan juri bukan tidak beralasan. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Hortikultur Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Hj Heni Supiani saat ditemui di ruang kerjanya, pekan lalu menjelaskan, tim juri pada festival komoditas buah-buahan memenangkan ‘si honje’, karena memiliki banyak perbedaan dari buah durian lokal lainya yang turut disertakan pada lomba tersebut.

Dari penilaian tim juri yang melibatkan pihak BPTP Provinsi Banten, durian ‘si honje’, layak menjadi juara. Selain memiliki keharuman yang tidak terlalu menyengat, daging buahnya pun tebal dan berwarna kuning tua merata, taste-nya creamy, lengket dengan rasa manis-pahit yang balance. Yang lebih penting, after taste manis dan menempel di lidah untuk waktu yang lama. Tidak hanya itu tekstur tak berserat, lembut buttery dengan sedikit rasa unik saribunga atau pollen. Biji normal sedang dengan edible portion mencapai 28,9%.

“Usai memenangkan Fruit Festival 2018, kami bersama tim juri melakukan pengecekan terhadap Pohon Induk Tunggal (PIT) “si honje” guna mendokumentasikannya. Lokasi pohon ada di tengah area permukiman di wilayah Kecamatan Majasari,” ujar Heni seraya menambahkan, “ternyata usia pohon induk tunggal durian ‘si honje’ sudah lebih 70 tahun, dan setiap musimnya mampu berbuah hingga 400 butir.”

Kiri: Durian “Si Honje”. Kanan: Pohon induk tunggal durian ‘si honje’ sudah lebih 70 tahun, dan setiap musimnya mampu berbuah hingga 400 butir. Foto: Andang S.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pertanian telah memetakan komoditas buah-buahan dengan pembagian wilayah. Seperti Kecamatan Cadasari, Karangtanjung, Pandeglang, Majasari, Kaduhejo, Mandalawangi, Pulosari dan Kecamatan Carita adalah wilayah komoditas durian.

Sedangkan untuk komoditas manggis ada di wilayah Kecamatan Saketi, Bojong, Jiput, Picung, Cikedal, Cisata dan Kecamatan Menes. Untuk buah rambutan terdapat di wilayah Kecamatan Banjar, Mekarjaya, Koroncong, Cimanuk dan Kecamatan Cipeucang. Sedangkan untuk buah mangga terdapat di Kecamatan Pagelaran, Patia, Sukaresmi, Sindangresmi, Sobang, Panimang, Cikeusik, dan Kecamatan Sumur.

“Sedangkan, untuk buah naga dikhususkan di wilayah Kecamatan Menes, Sobang, Panimbang sebagai penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pertimbangan utamanya adalah jarak tempuh ke pasar lebih dekat,” pungkas Heni Supiani. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *