Connect with us

Kabar

The Singhasari Resort, Diapresiasi Tamu karena Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Published

on

Jayakarta News – Era adaptasi kebiasaan baru (new normal), memberi peluang banyak sektor kembali beraktivitas. Termasuk jasa perhotelan. Satu di antaranya adalah resort bintang lima pertama di Jawa Timur, The Singhasari Resort, Kota Wisata Batu.

Sudah sejak awal Juni 2020, jasa perhotelan diperkenankan beroperasi dengan melaksanakan protokol kesehatan. The Singhasari Resort and Convention, resort dengan konsep perpaduan antara budaya Indonesia, tradisi, keindahan dan gaya hidup, itu, terbilang sangat ketat dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

Setiap tamu yang datang, harus melewati alat deteksi suhu tubuh yang dihubungkan dengan gerbang pintu masuk tripod. Jika suhu tubuh di bawah ambang batas, maka sepasang pintu masuk tripod itu akan membuka secara otomatis. Sebaliknya, pintu tidak akan terbuka jika suhu di atas 37,5 derajat, plus tidak memakai masker.

“Kami tidak hanya memberi rasa nyaman, tetapi juga rasa aman terhadap ancaman terpapar Covid-19. Protokol kesehatan yang ketat ini, mungkin awalnya terasa kurang nyaman, tetapi akhirnya para tamu justru mengapresiasi ketatnya kami menjaga protokol kesehatan,” ujar Rusamaidi Fetra, General Manager The Singhasari Resort Batu, hari ini (30/7/2020).

Rusamaidi Fetra, General Manager The Singhasari Resort Batu, saat penghargaan penghargaan Indonesia Leading MICE Venue pada perhelatan 9th Annual Indonesia Travel and Tourism Awards 2018 di Jakarta. (foto: TSR)

Peraih penghargaan penghargaan Indonesia Leading MICE Venue pada perhelatan 9th Annual Indonesia Travel and Tourism Awards 2018 di Jakarta, itu menambahkan, sejak dibuka, para tamu mulai berdatangan. Terutama para pelanggan The Singhasari Resort. “Peak-nya Jumat dan Sabtu,” ujar lulusan Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata (BPLP) Medan yang kemudian berubah menjadi Akpar Medan, dan saat ini menjadi Politeknik Pariwisata Medan.

Ia juga mengimbau kepada Dinas Pariwisata dan para pelaku pariwisata untuk bersama-sama menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Program pentahelix itu mengharuskan semua pihak secara bergotong royong mengatasi masalah. Di sana ada unsur pemerintah, pengusaha, masyarakat/komunitas, pakar/akademisi, dan media.

Para tamu The Singhasari Resort, Kota WIsata Batu, tanpa kecuali, melewati protokol kesehatan sejak kedatangan, hingga kepulangna. (foto: TSR)

Aparat yang berwajib, diimbau untuk membantu Satuan Tugas Covid-19 mengendalikan Covid-19. “Maklumlah, masyarakat kita memang susah. Sebab, di kita tidak ada budaya antre. Jadi meminta masyarakat tidak berkerumun atau menjaga jarak, susahnya bukan main. Tapi mau-tidak-mau kan itu harus dilakukan. Itu jika kita tidak ingin penyebaran Covid-19 bisa lebih terkendali,” ujar Fetra yang telah malang-melintang di dunia hospitality luar negeri itu.

Terbiasa hidup dan berpola hidup masyarakat maju di negeri orang, membuat Fetra sangat peduli terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di The Singhasari Resort. Tidak hanya pada saat melayani tamu datang, tetapi juga selama para tamu menginap.

Resort bintang lima yang terletak di Jl. Ir. Soekarno No. 120 Batu, ini memiliki fasilitas lengkap ditunjang kualitas pelayanan memuaskan. Free Shuttle to Batu Interest Point merupakan fasilitas yang disediakan resort ini. Selain itu, di sini juga tersedia fasilitas olahraga seperti Tennis and Basketball court, Minigolf dan Gym Center. “Yang ingin gowes, juga kami sediakan sepeda,” ujar Fetra.

Sedangkan, fasilitas hiburan keluarga yang bisa dinikmati antara lain Kids Club, Game Zone, Movie Theater, Swimming pool, Jaccuzi, Sauna, Biliard, Table Tennis, Flying Fox dan tentunya Fasilitas Spa dengan beranekaragam pilihan terapi tradisional. “Selain itu semua, kamilah pemilih convention hall terbesar di Jawa Timur. Convention hall kami mampu menampung hingga 5.000 orang. Untuk masa pandemi, menjadi separuhnya,” kata Fetra pula. (rr/monang)

The Singhasari Resort Convention Hall, terluas di Jawa Timur. Mampu menampung 5.000 orang (2.500 orang selama masa pandemi). (foto: TSR)
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *