Connect with us

Kabar

Prestasi Besar Menhub BKS: Lolos dari KPK!

Published

on

Zamrides (kiri), “tameng” Menhub Budi Karya Sumadi (kanan). (ist)

Jayakarta News – Bangsa ini sering dicap sebagai bangsa yang “mudah lupa”. “Setahu saya, yang tidak boleh diingat-ingat adalah perbuatan baik. Tapi kalau soal kredibiltas pejabat publik, sebagai bangsa kita wajib melawan lupa. Nah, ini bagian dari usaha saya melawan lupa atas salah satu menteri baru wajah lama di Kabinet Jokowi periode kedua. Dia adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi,” ujar Prof (Ris) Hermawan “Kikiek” Sulistyo, di Jakarta hari ini (30/10).

Aktivis 98 itu merujuk peristiwa tahun 2017, saat BKS diperiksa KPK terkait dugaan suap dan gratifikasi Direktur Jenderal Perhubungan Laut nonaktif Antonius Tonny Budiono. Alih-alih merasa bersalah, BKS memuji langkah hukum KPK terkait proses penegakan hukum.

Anehnya, ia bungkam seribu basa manakala dikulik wartawan ihwal sejumlah kasus yang terjadi di Kemenhub. Termasuk soal fee proyek senilai Rp18,9 miliar. Budi Karya langsung tutup mulut saat dicecar soal 33 tas berisi uang sekitar Rp18,9 miliar yang disita dari Tonny di rumah dinasnya. Mulutnya terkunci rapat ketika ditanya apakah uang tersebut merupakan fee dari sejumlah proyek di Kemenhub.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171017142022-12-249002/menhub-budi-karya-bungkam-soal-fee-proyek-rp189-miliar

Prof Hermawan Sulistyo blak-blakan membuka kunci sukses BKS “lepas” dari kerangkeng KPK. “Kuncinya pada pejabat Kemenhub yang bernama Zamrides. Ia sekarang menjabat Direktur Keselamatan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan,” tandasnya.

Saat KPK mengobok-obok Kemenhub karena dugaan suap di sejumlah proyek, Zamrides langsung “disembunyikan”. Sebab, kalau saja KPK sempat memeriksa dia, dapat dipastikan kasus-kasus di Kemenhub bakal terbongkar.

“BKS menugaskan Zamrides ke Eropa. Selesai tugas, yang entah apa tugasnya, tidak disuruh pulang, tapi ditugaskan lagi ke negara lain. Begitu modus BKS menyelamatkan diri. Mana ada tugas ke luar negeri berbulan-bulan dengan tugas yang tidak jelas,” tegasnya.

Karenanya, Patron Concern Strategic Think Tank itu mendorong KPK untuk tidak menutup buku atas kasus-kasus suap yang berseliweran di sekitar BKS. “Saya akan dorong KPK masuk ke Kemenhub,” tegasnya. (rr)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *