Connect with us

Entertainment

‘Penyalin Cahaya’, Kekerasan Seksual harus Dilawan

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Film ‘Penyalin Cahaya’ (Photocopier) yang meraih 12 piala Citra dalam FFI 2021 yang lalu menyoroti tentang kekerasan dan pelecehan seksual. Sur (Shenina Cinnamon) di kampusnya. Ketika dalam suatu pesta kelompok Teater Mata Hari yang menang dan akan berpentas di Jepang, mendadak sontak Sur ditawari wine sehingga mabuk.

Entah siapa yang menyebarkan foto-fotonya di WA, kampus tempat kuliah Sur geger. Ia dipanggil Rektor dan dosen pembimbingnya untuk minta keterangan. Beasiswa untuk Sur selama lima tahun bakal dicabut. Sur terkejut bukan alang kepalang. Sur lalu minta bantuan Amin (Chicco Kurniawan), tukang foto di kampusnya mencari data siapa yang memfotocopy dan menggandakan foto Sur sedang mabuk dan tertidur.

Sutradara Wregas Banuteja, 28 tahun, sengaja mencuatkan masalah kekerasan seksual terhadap wanita. “Pelecehan atau perundungan seksual bisa terjadi dimana saja. Di tempat kerja, kantor maupun di kampus. Hal ini harus kita lawan lewat film,” celoteh Wregas yang pertama bikin film cerita panjang ini.

Yang mengherankan, Wregas di film ini juga mempertanyakan, kenapa penyintas malah dituntut balik oleh pelaku. “Ini isu sensitif. Hukum di negara kita sangat lemah. Saya menyuarakan isu ini lewat film,” papar Wregas.

Kenapa film ini tak beredar di bioskop, tapi tayang di aplikasi Netflix, 13 Januari 2022 ?

“Saya ingin pesan ini sampai ke seluruh dunia. Enggak hanya di Indonesia,” jawab Wregas yang menyertakan ‘Penyalin Cahaya’ ke Busan International Film Festival (BIFF), Korsel. Film ini masuk kategori utama New Currents di BIFF, Oktober 2021 bersama 10 film panjang dari negara lain.

Sedangkan pemeran utama Shenina Cinnamon mengaku cerita di film adalah kejadian nyata yang marak terjadi di masyarakat. “Kekerasan seksual adalah kehidupan sehari-hari,” lontar Shenina. Film produksi Rekata Film dan Kaninga Pictures ini memang pantas unggul dibanding nominasi film lain, seperti ‘Yuni’, ‘Preman’, ‘Paranoia’ dll.

Selain penyutradaraan, di segi skenario, akting pemain, artistik, sinematografi, penata musik dan pencipta lagu tema juga selangkah lebih maju. Terakhir, ‘Penyalin Cahaya’ diputar dua kali dalam ajang Jogja International Film Festival (JAFF) Netpac ke 16 yang berlangsung 27 November s d 4 Desember 2021. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *