Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Laris Manis Perabotan Rumah Tangga Motif Batik Lawas

Published

on

Eni Anjayani aplikasi batik lawas pada perabotan rumah tangga

Perkembangan batik Indonesia semakin luar biasa. Motif batik kini tidak hanya pada kain dan aneka produk fashion tapi juga perlengkapan rumah tangga. Mulai dari cangkir, gelas, wajan, nampan, pigura, dll. Semua serba batik. Adalah Eni Anjayani, salah satunya yang melirik batik untuk diaplikasikan pada perlengkapan rumah tangga. Menariknya, Eni mengkhususkan produknya pada motif-motif batik lawas. Ini lah yang membedakan produk Eni dengan yang lain.

Tak heran kalau karya Eni sangat diminati dan selalu laris manis dalam setiap pameran. Pasalnya motif-motif batik lawas tidak semua orang punya koleksinya. Beruntung, Eni memiliki ibu yang gemar mengoleksi  batik lawas. Maka ia pun mengaplikasikan batik lawas koleksi ibunya pada aneka perlengkapan rumah tangga. Agar lebih matching, perabotan rumah tangga dimana motif batik lawas diaplikasikan adalah perabotan jaman ‘old’.

motif batik parang digemari konsumen

“Presiden Jokowi termasuk yang borong produk saya pada pameran lalu.  Beliau membeli beberapa teko batik,” ujar Eni sambil tersenyum.

Menurut Eni, pengunjung  yang datang ke stannya bukan hanya membeli barang tapi tak jarang juga bertanya ini-itu tentang motif batik yang dilukis di produk-produk yang dipamerkan. “Mereka kadang bertanya nama, filosofi, dan saya pun harus menjelaskannya panjang lebar. Penjelasan kan termasuk bagian dari pelayanan pada konsumen, ya,” ungkap Eni yang juga berprofesi sebagai penulis pada sebuah penerbitan buku.

Memang harus diakui, hampir semua produk perlengkapan rumah tangga berhias motif batik yang dipamerkannya terlihat menarik. Mulai dari aneka model teko lawas, nampan, cangkir, tempat kerupuk dan lain-lain. Daya tariknya selain dari warna juga motif-motif batik yang dilukis.

“Rata-rata motif batik yang dilukis itu adalah motif kain batik lawas yang menjadi koleksi kami. Untuk melestarikan motif batik lawas itu, kami melukisnya pada berbagai produk perlengkapan rumah tangga. Tapi sebagian lagi merupakan hasil modifikasi saya dengan melihat motif-motif batik yang ada,” ungkap wanita 37 tahun itu.

Salah satu motif batik yang digemari konsumennya adalah motif batik parang yang dipadukan dengan motif bunga di garis diagonal yang membentuk huruf V. Persis seperti batik parang berwarna biru-putih  yang dipakai Ahok pada sidang vonis kasusnya tahun lalu.

Menurut Eni, motif parang memiliki makna tidak menyerah bak ombak samudera atau bisa juga menggambarkan semangat tak pernah padam dan selalu bergerak. Makna parang bisa luas, bisa juga berarti kewibawaan dan kekuatan. Sedangkan warna biru-putih, di masa lalu warna itu kerap digunakan oleh warga peranakan Tionghoa yang tinggal di daerah pesisir pada saat suasana berkabung.

Secara psikologis, warna biru juga memberi efek ketenangan. “Saya cari tahu motifnya dan filosofinya, kemudian saya minta itu dilukis di sejumlah produk. Ternyata banyak yang suka,” ujar Eni yang mengusung merk ‘Wastraloka’ untuk produknya.

Eni mengungkapkan dirinya sangat terbantu dengan kerapnya para kurator batik mampir di stannya untuk memberi saran agar motif-motif batik yang dilukis menjadi lebih baik dan mirip aslinya.

“Kurator memberi pendapat apa adanya. Tak jarang mereka mengeritik.  Kalau barang saya kurang bagus, mereka menegur. Tapi kalau bagus, mereka memujinya,” tuturnya. “Saya banyak dapat masukan dari Pak Hartono Sumarsono, kuator batik terkenal. Beliau bilang kreasi motif batik saya semakin baik. Tapi beliau juga akan bilang kalau ada yang belum pas aslinya,” katanya.***

 

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *