Connect with us

Kolom

Dampak Asap Kebakaran Hutan, Mengerikan!

Published

on

Beredar pesan berantai di WA Grup, tentang bahaya asap akibat kebakaran hutan, simak isinya, sungguh mengerikan. Baca sampai tuntas untuk kita jaga alam.

Awal November 2019 ini kita boleh sedikit bernafas lega, setidaknya Bencana Asap mulai mereda seiiring datang musim hujan. Tahukah Anda, Apa akibat yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan?

Kualitas udara pastilah tercemar yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Bayi bayi yang merupakan generasi penerus bangsa juga terpapar penyakit sejak dini. Penyakit ISPA dan paru paru menyerang.

Inilah salah satu penyebab stunting. Anak anak tak mampu melangkah menuju ruang ruang kelas di sekolah untuk mendapatkan pendidikan. Kantor kantor pelayanan terpaksa diliburkan.

Kebakaran hutan dan lahan juga menggerus aktifitas per ekonomian. Jumlah kerugian pada tahun 2015 yaitu 16,1 Milyar USD. Asap tebal mengganggu transportasi  udara.

Banyak  penerbangan terpaksa ditunda atau dibatalkan. Sementara pada transportasi darat, sungai, danau dan laut terjadi beberapa kasus kecelakaan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan harta benda. Burung-burung menangis, margasatwa merana. Ekosistem flora fauna dan cagar biosfor berduka.

Asap yang diakibatkan kebakaran hutan, berdampak sangat mengerikan bagi umat manusia. (foto: https://sabrangindia.in)

Malapetaka asap juga menerobos batas negara terutama Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand. Kita Indonesia menjadi malu menanggung beban dijuluki sebagai bangsa pengekspor asap.

Yang tak kalah juga mengejutkan, hasil penelitian Harvard University bekerjasama Columbia University Juli 2019 dalam jangka panjang kematian dini yang ditimbulkan dapat mencapai angka 36 ribu jiwa per tahun di seluruh wilayah terdampak selama periode 2020 hingga 2030. Dari angka tersebut 92 persen kasus kematian dini diperkirakan akan terjadi di Indonesia, 7 persen di Malaysia, dan 1 persen di Singapura.

Yuk kita sama sama mengantisipasi Kebakaran Hutan dan lahan dimasa yang akan datang dengan memahami PENGELOLAAN HUTAN LESTARI DAN PENGEMBALIAN FUNGSI GAMBUT UNTUK PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN, terkhusus di Sumatera dan Kalimantan.

Asap akibat kebakaran hutan yang membahayakan manusia. (Foto: https://www.theatlantic.com)

Kepada siapa saja, terkhusus jajaran dan pemangku kepentingan yang terkait dengan pemanfaatan hutan dan kawasan gambut  didaerah, untuk:

Membangun dan mengelola hutan demi kepentingan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan rencana tata ruang wilayah;

Membangun dan mengelola hutan secara lestari untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan;

Mengembalikan kawasan gambut kepada fungsinya, basah, berair dan sebagai rawa untuk menjaga keseimbangan ekosistem wilayah;

Membangun sekat kanal/canal blocking pada kawasan lahan gambut rawan kebakaran hutan dan lahan;

Membangun sistem pemantauan dan pengendalian tinggi muka air gambut, bersama-sama dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah;

Melaksanakan sosialisasi kepada korporasi dan masyarakat pengguna lahan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, serta

Melaksanakan pemantauan dan pengendalian tinggi muka air gambut, guna memastikan keadaan gambut terjaga kelembabannya dan tidak mudah terbakar.

Pesan-pesan di atas memang baik untuk diviralkan, disebarluaskan. Tidak hanya baik, bahkan harus. Karenanya, jika Anda mengenal gubernur, bupati, walikota, camat, kepala desa, kepala kampung, tokoh adat, tokoh agama, aparat TNI-Polri, aparat penegak hukum, LSM/Ormas atau siapa pun, wajib dan perlu mendapatkan informasi ini.

Dalam format tulisan di media online seperti ini, maka cukup di-copy link tulisan ini, dan sebar ke siapa pun yang Anda kenal, “ATAS NAMA ANAK-CUCU KITA”. Mari kita warisi generasi penerus kita, bumi Indonesia yang tetap menjadi paru-paru bumi. (*/egy massadiah)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *