Connect with us

Feature

Cara Aqua Memutar-balikkan Dunia

Published

on

Penulis, Laksmi Wuryaningtyas (kaos hijau satu-satunya) bersama Aqua Dwipayana dan rombongan Jayakarta News. (Foto: dok jayakartanews)

JAYAKARTA NEWS – Sejak awal diumumkan agenda ini, saya sudah komit untuk ikut. Namun, menjaga komitmen memang tidak mudah. Ada saja godaan dan kendala. Godaan yang paling berat adalah ajakan teman-teman SMA untuk berlibur di Sarangan, Magetan. Bayangkan, sudah 39 tahun kami tidak main bareng lalu ada kesempatan itu. Sedih rasanya tidak bisa ikut ke Sarangan.

Tapi demi menjaga komitmen, saya tetap ikut agenda Jayakarta News. Apalagi pada waktu ketemu dalam salah satu acara di rumah Mas Kikiek (Prof Hermawan Sulistyo), Agus Sundayana sang “bendahara abadi” itu, khusus minta tolong dibantu mencari konsumsi pada acara di Yogya.

Sedangkan kendalanya adalah minimnya uang saku. Tapi ini bisa disiasati dengan mengatur perjalanan sendiri. Saya memilih moda angkutan paling murah, yaitu naik kereta Bengawan jurusan Jakarta-Solo. Tarifnya Rp 74.000 sekali jalan. Alhasil, biaya PP Cuma Rp 148.000. Lumayan bisa berhemat, meski saya harus kehilangan momentum kebersamaan dengan teman-teman di kereta.

Alhamdulillah ada teman lain yang mau menemani ku dalam perjalanan ke Yogya. Dialah Aliefien. Dia bukan eks Jayakarta, tapi bekas anak buah Mas Roso Daras di Tabloid Tokoh. Dia siap bergabung dengan Jayakarta News khususnya untuk urusan tulis-menulis. Meski sudah dapat ruang kreasi di Koran Sindo, tapi dia tetap setia ingin jadi anak buah Mas Roso. Entah punya pelet apa mas Roso ini. Sampai-sampai bekas anak-buahnya mau aja ikut gabung di Jayakartanews.com.

Meski sudah sering ketemu, namun saya tak pernah bosan bersilaturahmi dengan teman-teman Jayakarta. Saya yakin sekali, silaturahmi adalah salah satu pintu rezeki. Dan benar, kami di Yogya kedatangan tamu. Namanya Dr. Aqua Dwipayana. Tamu satu ini sangat istimewa. Bagaimana tidak? Dia bertamu untuk ketemu dengan awak Jayakarta News. Anehnya, bukan yang ketamuan yang menjamu. Tapi Pak Aqua-lah yang menjamu. Dunia memang sudah terbalik ya?

Dijamu makan siang di Resto Jejamuran, Yogyakarta. (foto: dok jayakarta news)

Dua kali kami seluruh awak Jayakarta News dijamu Pak Aqua Dwipayana. Pertama di restoran Jejamuran yang terkenal itu. Kami dijamu hampir seluruh menu terbaik Jejamuran di ruang VIP Shiitake.

Yang kedua, kami dijamu makan malam di Angkringan Gadjah di Jl. Kaliurang Km 9. Kali ini, Bu Retno, istri Pak Aqua serta Ero anak kedua (dari dua bersaudara) ikut hadir. Luar biasa keluarga ini. Tengah malam pun dibela-belain menjamu puluhan teman Jayakarta News. Keikhlasan yang pantas diteladani.

Hal lain yang luar biasa adalah sikap Pak Aqua Dwipayana. Umumnya, motivator itu hanya terlihat seksi di panggung. Ucapannya menjadi inspirasi banyak pendengarnya. Namun, perilakunya sehari-hari seringkali belum tentu atau bahkan tidak mencerminkan ucapannya di panggung. Nah, seorang Aqua Dwipayana ternyata tidak masuk motivator golongan ini. Ucapan dan tindakannya sama. Itulah mengapa saya bilang pantas diteladani.

Saya jadi bertanya-tanya juga tentang sosok satu ini? Apa menariknya Jayakarta News bagi Pak Aqua Dwipayana? Apa karena ada kesan mendalam yang tidak dia temui dalam komunitas lain? Apa karena memenuhi undangan mas Roso, kawannya di Cowas JP (Konco Lawas Jawa Pos)? Atau karena kebetulan saat bersamaan, sedang ada agenda di Yogyakarta.

Seketika semua pertanyaan itu sirna demi mendengarkan sharing bersama Aqua. Alasannya bukan karena brand, nama orang, atau apa pun. Menurut saya, lebih karena Aqua meyakini, memaknai, dan melaksanakan benar 3-K: kredibilitas, komitmen, dan konsistensi. Terkait hal itu, kehadiran Aqua adalah wujud komitmen dan konsistensi sikap yang kemudian berimbas pada tingginya kredibilitas beliau.

Lebih dari segalanya, Aqua adalah orang yang menjunjung tinggi silaturahim. Jadi, kukira, atas nama silaturahim dan menyebar virus silaturahim dengan segala akibat baiknya itulah, ia hadir. Bahwa ada alasan lain, itu pun menjadi alasan yang lain pula.

Tak cukup sampai di situ rupanya kebaikan Pak Aqua Dwipayana. Dia mempersilakan awak Jayakarta News yang ingin berlibur kembali ke Yogya untuk menginap di rumahnya kawasan Condongcatur, Yogya Utara. Dia juga menyiapkan dua unit mobil untuk dipakai berkeliling kota Yogyakarta. Tawaran ini tampaknya tidak basa-basi, mengingat latar belakang dirinya. Lantas, saya pun berpikir, kebaikan apa yang bisa kita perbuat untuk membalas kebaikannya? Bukankah ada hukum sebab-akibat sebagaimana yang diajarkannya?

Saya sedang mencari-cari cara untuk membalas kebaikan Pak Aqua. Dibuatkan buku, kok rasanya aneh, wong dia juga seorang penulis, dan bukunya sudah banyak, dan doktor komunikasi pula. Kami saja dihadiahi tiga buku. Tapi, mungkin tulisan human interest tentang dia, misalnya seminggu bersama Aqua Dwipayana cukup menarik. Atau, pengalaman-pengalaman pribadinya menghadapi orang-orang, atau teman-teman yang pernah menentang dia, lalu berbalik menjadi teman baik, ketika Aqua mengajaknya berdiskusi empat mata. Itu juga menarik. Tapi entahlah.

Yang pasti, saya hanya bisa berdoa kebaikan Pak Aqua bisa menginspirasi saya dan teman teman untuk berbuat baik dengan siapa saja, kenal ataupun tidak. Kebaikan yang kita lakukan untuk orang yang tidak kita kenal, konon lebih tinggi kadar keikhlasannya. Benar nggak Pak Aqua? (laksmi wuryaningtyas)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *