Kabar
Bedog Arts Festival Terkini, Beragam dalam Kebersamaan
JAYAKARTA NEWS – Bedog Arts Festival, atau acap disingkat BAF, senantiasa dinanti kehadirannya. Event budaya yang digagas (alm) Dr. Martinus Miroto, GKR Mangkubumi, (alm) Angger Jati Wijaya, dan Agung Gunawan ini pertama kali digelar tahun 2007 di Yogyakarta.
Artinya, tahun ini sudah menginjak tahun ke-14. Yang menanti bukan saja masyarakat Jogja Istimewa, tetapi juga warga di banyak negara, baik Asia maupun Eropa.
Tahun ini, BAF mengusung tema “Keberagaman Dalam Kebersamaan”.
Tema ini mencerminkan semangat kebersamaan yang diusung oleh panitia, pendukung, penampil, dan semua yang terlibat dalam penyelenggaraan festival. BAF selalu berkomitmen untuk merayakan keberagaman sebagai bagian dari upaya menciptakan hubungan yang hangat di antara semua pihak yang terlibat.
Penampil BAF 14
Festival tahun ini menampilkan delapan penampil yang beragam, yaitu:
- Karawitan Simo Laras, Kradenan
- Karawitan Anak Taman Kesenian Tamansiswa (tembang Dolanan Anak)
- Ole Khamchanla (Prancis)
- Iing Sayuti (Indramayu)
- Widi S. Martidiarji x Friends (Pascasarjana ISI Yogyakarta)
- Sudiharto (Yogyakarta)
- Eko Langes Production (Yogyakarta)
- Musik Kiai Kanjeng (Yogyakarta)
Kerjasama dan Dukungan
BAF 14 didukung oleh stakeholder, termasuk Kemenparekraf, Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Dinas Pariwisata Sleman, IFI Yogyakarta, FSMR ISI Yogyakarta, Jogja Festivals, dan Sleman Creative Week.
Direktur BAF, Yuli Miroto, menekankan pentingnya tema ini sebagai simbol dari kebersamaan yang kuat antara panitia penyelenggara dan masyarakat Desa Kradenan.
Sebagai bagian dari Sleman Creative Week, BAF juga berkontribusi pada perayaan Bulan Ekonomi Kreatif setiap Oktober, menarik perhatian wisatawan nusantara dan masyarakat untuk ikut serta dalam rangkaian acara yang telah ditentukan.
Dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, BAF 14 diharapkan dapat menjadi ajang yang memperkuat hubungan sosial dan budaya, serta merayakan keberagaman yang ada di masyarakat. (*)