Connect with us

Kolom

Bagaimana Memulai Koperasi?

Published

on

Oleh Suroto

Pertanyaan itu selalu ditanyakan pada saya. Saya jawab dengan singkat: awali dengan membuat simpanan rutin di komunitas Anda. Setiap simpanan yang terkumpul itu jadikanlah sebagai dasar untuk memberikan pinjaman bilamana orang yang menyimpan itu butuh dana.

Jadikanlah sebagai prinsip menyimpan dulu baru meminjam dan pinjamkan uang itu pertama tama sama dengan jumlah tabungan. Bunganya 1 persen saja dan 0.5 persen sebagai tambahan tabungan setiap mengangsur.

Berikanlah upah sedikit sebagai penghargaan kepada yang mengurus tabungan dan pinjaman. Jumlahnya 10 persen saja dari surplus setiap tahunnya dan untuk cadangan tambahan modal kolektif sebesar 20 persen.

Setelah tabungan berkembang. Motivasilah anggota komunitas anda dengan kewirausahaan agar mereka dapat menggunakan pinjaman untuk hal produktif. Kalau tabungan anggota mencukupi lumayan besar. Ajaklah mereka untuk investasi mendirikan toko milik bersama. Bagilah keuntungan dari toko itu tersebut dengan konsep siapa belanja lebih banyak mendapat keuntungan lebih banyak. Tapi dasarnya adalah belanja ethis bukan konsumeris.

Setelah toko itu berkembang kemana mana. Didik dan ajaklah anggota untuk menyisihkan 0.5 persen dari setiap uang belanja mereka untuk membeli bahan kebutuhan dari para petani, nelayan, petambak untuk sayuran, umbi umbian, kacang, beras, ikan, daging, garam dll.

Belilah dengan harga yang menguntungkan mereka. Toh sebagai konsumen akan tetap mendapatkan harga murah dibanding bilamana mereka harus terpotong keuntungannya oleh tengkulak kecil, tengkulak besar dan pabrik yang butuhkan bahan baku.

Lambat laun, ajaklah mereka petani dan nelayan, peternak dan petambak kecil itu untuk juga mendirikan toko sehingga mereka juga dapat memasarkan barangnya secara langsung ke konsumen.

Sembari berjalan lakukan hal yang sama kepada mereka yang bergerak dibidang industri rumah tangga. Kalau mereka sudah punya kecukupan modal dari menabungkan keuntungan. Ajaklah mereka dirikan pabrik. Untuk memproduksi barang barang kebutuhan seperti sandang, pangan dan enerji yang selama ini anda penuhi dari pabrik milik para pemodal kapitalis.

Teruslah bangun ketekunan seperti itu. Kembangkan kemudian sayap usaha ke usaha asuransi mutual, dirikan rumah sakit milik bersama, kembangkan pendirisn dan pengelolaan perumahan mikik bersama, bangun industri alat berat untuk menyokong usaha usaha rakyat.

Kemudian ciptakan usaha usaha koperasi ke jurusan yang lebih luas lagi untuk tangani usaha penyediaan listrik, enerji, distribusi kebutuhan pokok, kelola layanan publik, kembangkan hutan rakyat milik bersama, kelola tambang bersama, operasikan kapal besar untuk menangkap ikan dan pesiar bersama dan selenggarkan kegiatan eksport.

Dirikanlah sekolah dan universitas yang dimiliki bersama. Lembaga penelitian yang didukung pembiayaannya dsri koperasi. Didik anak anak itu dengan dasar penting arti kerjasama, solidaritas dan keadilan sebagai fondasi untuk kembangkan ilmu pengetahuan yang penting bagi pertumbuhnya peradaban di masyarakat.

Semua itu dimulai dari hal sederhana. Memulai menabung dari komunitas sosial di lingkungan anda dan mempraktekkanya. Dari mengelola uang kecil kecil. Keberhasilanya sangat ditentukan oleh ketekunan, kesabaran dan semangat anda untuk mecapai masa depan yang lebih baik.

Saya yakin kalau anda melakukannya sekarang maka kelak masa depan generasi kita akan hidup berkecukupan dan hidup dengan kualitas yang lebih baik. Bahkan bukan tidak mungkin, persatuan yang kuat dari anda semua anggota anggota koperasi itu akan dapat kendalikan kearah mana ombak kepentingan, kebijaksanaan dari penyelenggaraan negara ini. Saya juga yakin, kelak akan lahir pemimpin pemimpin besar dari hasil didikan koperasi itu. (*)

*) Penulis Ketua Asosiasi Kader Sosio Ekonomi Strategis AKSES Indonesia, Wakil Ketua INKUR Induk Koperasi Usaha Rakyat

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *