Connect with us

Entertainment

‘Atas Nama Surga’ – Poligami atau Keikhlasan?

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Film drama religi bertajuk ‘Atas Nama Surga’ produksi Shen Entertainment dan Blue Water Films ini bicara ihwal keruwetan dan masalah-masalah yang terjadi dalam dua rumah tangga para tokohnya.

Naya (Della Dartyan), wanita muslimah, tertimpa musibah,  ayah dari bayi yang dikandungnya wafat dalam kecelakaan tragis. Saat kehilangan suami yang dicintainya, Naya bertemu dengan Attar (Miqdad Addausy). Sementara Attar baru putus dengan kekasihnya, Salwa (Amanda Rigby) yang menikahi pria pilihan ayahnya.

Della Dartyan (foto Jatim Network)

Lima tahun kemudian, Attar yang sudah menikahi Naya bersua kembali dengan Salwa yang saat itu nyaris bunuh diri karena perlakuan keras suaminya. Attar membantu Salwa dan tanpa disadari hal ini membawa kekacauan dalam rumah tangganya bersama Naya.

Ketika kisah lama terbuka, apa tindakan Attar yang rajin salat ini? Apakah poligami menjadi pilihan terbaik? “Saya belajar dari perilaku Naya yang saya perankan. Keikhlasan. Naya enggak mau dicerai Attar. Akhirnya Salwa yang mengundurkan diri. Dia ikhlas menerima kebahagiaan Attar dan Naya,” lontar Della Dartyan kepada penulis.

Della Dartyan mau menerima peran di film ini karena genrenya drama religi. “Dakwah lewat media film sangat efektif. Dan saya belajar dari awal, lalu saya menyukai sosok Naya yang berperilaku santun sedangkan saya di luar film atraktif,” imbuh Della.

Syuting dikebut hanya sepuluh hari. Dan selama syuting, berat badan Della naik karena disuguhi makan yang enak-enak. Sutradara, Adis Kayl Yurachmah diakui cukup berhasil membuat film berdurasi 104 menit ini.

Lewat film perdananya, wanita sineas ini bangga bisa mengarahkan para pemain yang bermain sesuai skenario. Della Dartyan yang bermain cemerlang di film sebelumnya ‘Love for Sale’, di film ini juga sangat elok berperan gemilang.

Pasangan mainnya, Miqdad Addausy – yang berperan sebagai Lupus karya Benny Setiawan – bisa mengimbangi akting Della secara ciamik. Pemain lain pun seperti Ayu Dyah Pasha, Wanda Hamidah, Piet Pagau, Meriam Bellina dan ustad Das’ad Latif bermain sesuai porsinya, tidak jelek-jelek amat. Last but not least, keikhlasan itu lebih menawarkan penyelesaian yang Islami dan ini dilihat dari sudut pandang wanita. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *