Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Tarif MRT Jakarta Diusulkan Rp8.500 – Rp10.000

Published

on

foto istimewa

Pemerintah mengusulkan tarif Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta atau Ratangga Fase I yang pengoperasiannya menurut rencana akan diresmikan Presiden Joko Widodo,  Maret nanti pada kisaran angka Rp8.500 – Rp10.000. “Pemerintah mengusulkan untuk tarif dengan rute HI ke Lebak Bulus berada di kisaran Rp. 8.500 – Rp. 10.000,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menjajal MRT Jakarta Fase I dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Lebak Bulus dan Lebak Bulus ke Bundaran HI, Jakarta, Rabu (20/2) siang.

Namun demikian, Menhub menyampaikan, masalah tarif MRT merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena hal tersebut berkaitan dengan subsidi. “Mereka akan hitung komersialnya berapa dan nanti subsidinya berapa, kemudian tarif nett nya itu ditentukan oleh DKI,” papar Menhub.

Sebelumya, Wapres Jusuf Kalla mengemukakan, transportasi massal yang digunakan untuk publik harus disubsidi untuk menekan biaya operasional sehingga bisa murah. Kalau tidak disubsidi maka harganya akan mahal seperti taksi. “Ya tidak ada di dunia ini angkutan umum yang tidak disubsidi, kecuali taksi. Angkutan umum massalsemuanya  itu umumnya disubsidi,” kata Wapres.

foto istimewa

foto istimewa

Dengan disubsidi, tambah Wapres, maka rakyat akan memperoleh keuntungan ekonomis secara langsung. Sedangkan keuntungan ekonomis akan diperoleh pemerintah dalam jangka panjang. “MRT itu kreditnya 40 tahun, saya yakin uang tersebut tahun ini dapat menguntungkan secara bisnis,” tegas Wapres.

Wapres Jusuf Kalla menilai, MRT Jakarta telah memenuhi modal transportasi yaitu, nyaman, aman dan tepat waktu. Moda transpotasi ini juga sangat ramah dengan disabilitas, di haltenya MRT menyediakan toilet khusus disabilitas, blok taktil, ruang kursi roda pada kereta api ke 3 dan 4, serta lantai yang selevel dengan peron dan evalator

Bulan Depan

Tentang pembangunan MRT Jakarta dari Bundaran HI ke Stasiun Kota (Fase IIA), Menhub Budi K. Sumadi menginformasikan, akan dilakukan Bulan Maret 2019. Sedangkan Stasiun Kota ke Ancol (fase IIB) akan dilakukan studi terlebih dahulu agar pembangunan lebih efektif. “Untuk tahap ke II bulan depan sudah akan dimulai pembangunan dari HI ke Stasiun kota. Sedangkan Stasiun Kota ke Ancol kita studi, kita harapkan keduanya selesai pada tahun 2024,” kata Menhub. (gun)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *