Connect with us

Feature

Selamat Jalan The Godfather of Broken Heart

Published

on

Jayakarta News – Belum lagi genap satu bulan kita kehilangan sosok penyanyi fenomenal pelantun tembang “Malaikat Juga Tahu” Glenn Fredly pada tanggal 8 April 2020, kita dikagetkan kembali dengan kepergian sang maestro yang dikenal dengan julukan The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot.

Berawal, pagi tadi melihat grop WhatsApp yang ada di HP. Ada kiriman dari salah seorang anggota grup tepat pukul 08.54 WIB. Postingan itu berupa foto Didi Kempot bersurjan hitam, menggunakan blangkon, sambil mengacungkan jempol tangan kanan dan tangan kiri memegang mig.

Lalu di bawah ada tulisannya, “Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, Selamat Jalan Lord Didi Kempot, semoga Husnul Khotimah…”

Lantas rasa penasaran bercampur kaget, membuat tangan ini semakin lincah mencari tahu isi pesan grup WhatsApp lain. Sempat bertanya dalam hati, “Apakah kabar duka itu benar?” soalnya di era digital ini, sering ada kabar-kabar atau isu berseliweran yang hoax.

Untuk menyakinkan kabar itu, terlintas dalam pikiran melihat grup WhatsApp Jayakarta. Kenapa? Karena dalam grup ini banyak sobat ambyar, yang buat aku banyak tahu tentang Didi Kempot. Ternyata benar, di grup Jayakarta yang di dalamnya berisi para wartawan senior itu aku cek, dan terdapat berita duka atas meninggalnya Didi Kempot lebih dahulu dibandingkan yang pertama aku lihat. WhatsApp berita duka Didi Kempot dari Dani Yuliantara tercatat pukul 08.35 Wib, “Ikut bela sungkawa atas meninggalnya legenda seniman khususnya lagu-lagu campursari semoga almarhum husnul khotimah”.

Disusul kemudian Syahdina ngirim foto salah satu siaran TV bertuliskan Didi Kempot Meninggal Dunia Pukul 07.30pPagi Ini. Di menit yang sama juga pesan dari Poedji “Ikut bela sungkawa atas meninggalnya legenda seniman khususnya lagu2 campursari semoga almarhum husnul khotimah”.

Terus bergulir ucapan-ucapan duka dan ada juga yang nge-share kembali lagu-lagu Didi Kempot dan salah satu sobat ambyar dalam group Nanang juga ada mengirim pesan, “Di era 80-an Didi Kempot hampir setiap minggu saya lihat dia lewat depan rumah saya dengan rambut gondrongnya yang terurai dengan memboceng sepeda motor mengisi acara musik panggung di wisata air panas Bayanan, hanya 10 menit dri rumah saya….”

Begitulah hebat sosok Didi Kempot dapat membius kita dalam lantunan syair dan nada yang dinyanyikannya. Bahkan dalam grup Jayakarta sebelumnya sempat membahas tentang Didi Kempot sang Maestro itu.

Dalam grup Jayakarta juga sering di-share lagu-lagu Didi Kempot. Bahkan pada tanggal 18 – Februari 2020 salah seorang wartawan senior Iswati peraih Piala Adinegoro 2018 itu sempat menulis tentang Didi Kempot berjudul Klangenan Lagu Rindu Kempot Hingga Cendol Dawet.

Sungguh luar biasa Didi Kempot si pelantun Bayu Langit itu jika sudah beraksi di atas panggung, langsung sobat ambyar seakan terhipnotis ikut bergoyang. Sumbangsih terhadap kemajuan blantika musik di Indonesia, sangat besar. Ia merupakan salah seorang penyanyi dengan berbahasa daerah yang dapat memberi warna, sehingga Campursari dapat menjadi warna atau genre musik yang mendunia.

Selamat jalan sang maestro The Godfather of Broken Heart…. (Monang Sitohang)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *