Connect with us

Kabar

Pengabdian Dosen UBJ Tingkatkan Eksistensi Rumah Kompos

Published

on

Tim Dosen Universitas Bhayangkara Jaya (UBJ) Yatty Maryati– foto istimewa

JAYAKARTA NEWS— Berawal dari keprihatian terhadap timbulan sampah yang selalu bertambah tiap harinya dan menyebabkan banyak permasalahan di tempat pembuangan sementara dan pembuangan akhir. Sehingga memunculkan bau busuk, berkerubungnya lalat yang berdampak pada terganggunya kesehatan, menurunkan estetika lingkungan dan menurunnya kualitas lingkungan.

Kenyataan itu menggerakkan kepedulian tim dosen Universitas Bhayangkara Jaya (UBJ), utamanya bidang Pengabdian kepada Masyarakat dan Kewirausahaan (PkMW) pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP) untuk mengurangi permasalah sampah masyarakat tersebut. 

Menurut salah satu tim dosen UBJ yang melakukan PkMW, Dr.Ir.Yatty Maryati, M.Si kenyataan timbulan sampah itu menjadi ironi pasalnya sampah yang tak diurus itu berada di Desa Margamulya Kelurahan Harapan Baru Bekasi Utara, yang ternyata sudah memiliki embrio bank-bank sampah dan berdirinya tempat pengolahan sampah yang dinamai Rumah Kompos.

Dari sejumlah informasi yang diperoleh Yatty Maryati, Rumah Kompos itu dibangun pemerintah pada tahun 2008, namun tidak berkembang secara organik. Hal itu terjadi karena masyarakat beranggapan pengelolaan persampahan ini adalah tanggung jawab pemerintah sehingga pengelolaan Rumah Kompos terbengkalai. Hanya menjadi tempat yang kumuh, dibiarkan ditinggalkan masyarakat. Kondisi ini sangat memperihatinkan.

“Dari itu kami peduli untuk bekerja sama dengan pengelola Rumah Kompos sekaligus untuk mengimplementasi potensi diri dosen UBJ,” ujar Yatty beberapa waktu lalu.

Yatty kemudian mengawali kerjanya pada Oktober 2018 lalu dengan mendata jumlah penduduk. “Jumlah warga masyarakat  tersebut sudah tentu menghasilkan sampah yang terus meningkat volumenya. Observasi Tim pengabdi PkMW-LPPMP di Desa Margamulya Kabupaten Bekasi Utara menyimpulkan perlunya merevitalisasi dan mengembangkan Rumah Kompos yang sudah terbangun sejak lama. Yaitu dengan melakukan pendampingan dalam bentuk pemahaman, pendidikan dan pelatihan aksi nyata,” beber Yatty.

Yatty menjelaskan langkah tersebut dilakukan untuk menyadarkan dan mengubah pola pikir  masyarakat akan pentingnya hidup di lingkungan yang bersih dan sehat dalam menjaga kualitas lingkungan bersih dan tertata. 

“Salah satunya dengan meminimilisasi timbulan sampah dan menjadikan sampah berhasilguna dan berdayaguna. Hal ini tidak terlepas dan perlu pemberdayaan masyarakat untuk mengolah berbagai jenis sampah organik dan nonorganik yang ditampung di Rumah Kompos. Agar memberikan nilai tambah dan dapat memberikan penghasilan dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat,” tutur Yatty.

Selanjutnya Yatty bersama tim dosen UBJ melakukan kegiatan seperti Pelatihan Pengenalan Sampah dan Berbagai Jenisnya, Pelatihan Nilai Tambah untuk Sampah dan Pemasaran Hasil Olahan Sampah.

Kompos hasil olahan Rumah Kompos Desa Margamulya Bekasi Utara—foto istimewa

Dari berbagai kegiatan tersebut Yatty dan tim berhasil mengembalikan keberadaan pengelolaan Rumah Kompos. Yaitu dapat dimanfaatkan masyarakat Desa Margamulya untuk berkebun dan pelestarian lingkungan. Volume sampah juga sudah dapat diolah menjadi bernilai ekonomi. Dengan kata lain Rumah Kompos kini memiliki potensi mengolah sampah bernilai ekonomi yang ada di Desa Margamulya Kabupaten Bekasi Utara.

Yatty juga menyebut apa yang telah ia dan tim dosen dalam PkMW UBJ lakukan tersebut terkait dengan pelaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan kewajiban bagi dosen untuk melaksanakan pengabdian selain tugas mengajar dan tugas penelitian.

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat juga dalam rangka mentransfer potensi diri dosen untuk pembinaan, pemberdayaan, sosialisasi atau pun menyelenggarakan berbagai pelatihan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat di berbagai bidang salah satunya dengan pengelolaan sampah agar berhasilguna dan berdayaguna.***fien

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *