Connect with us

Kabar

Pemprov DKI Disarankan Gratiskan Masker

Published

on

Jayakarta News – Langkah PD Pasar Jaya menjual masker murah ke pasar-pasar di wilayah Jakarta seharga Rp 2.500 per lembar atau Rp 125.000 per kotak mendapat apresiasi masyarakat. Meski demikian, akan lebih baik jika masker tersebut dibagikan gratis. Hal tersebut dikemukakan anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DKI Achmad Fachrudin kepada pers, di Jakarta, Senin (9//3/2020).

Secara teknis, distribusi masker gratis menjadi urusan Pemprov DKI. Ia meyakini Pemprov DKI mampu menyalurkan masker tersebut secara efektif. Hanya saja, mantan anggota Bawaslu DKI tersebut menyarankan, pemberian masker secara gratis diprioritaskan bagi warga Jakarta yang lokasi, tempat dan kerjanya banyak berinteraksi dengan orang-orang asing. Serta diberikan pada orang-orang yang berpotensi terpapar virus corona.

Andai Pemprov DKI mengadakan sebanyak satu juta masker dengan harga Rp 2.500,- berarti hanya membutuhkan uang Rp 2,5 miliar. Dengan APBD DKI sekitar Rp 87,95 triliun, dana sebesar Rp 2,5 miliar tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan manfaat positifnya bagi warga. Menurut Fachrudin, pengadaan masker bisa cukup satu kali atau bahkan bertambah beberapa kali tergantung perkembangan penyebaran virus corona.

Dengan langkah ini, menurut mantan Ketua KPU Jakarta Selatan tersebut, akan membuat Pemda DKI makin terasakan hadir di tengah-tengah masyarakat yang kini sangat membutuhkan. Sementara masyarakat Jakarta menjadi lebih tenang dalam melaksanakan aktivitas dan tidak khawatir akibat kelangkaan atau mahalnya harga masker. Muaranya kondisi sosial dan politik di Jakarta tetap dinamis, stabil, dan kondusif.

Dosen di Institut PTIQ Jakarta tersebut memperkirakan, jika Pemda DKI melakukan langkah simpatik tersebut akan mendapat dukungan banyak pihak, termasuk DPRD DKI. “Saya yakin DPRD DKI akan memberikan dukungan politik terhadap langkah ini karena tujuannya sangat mulia,” ujarnya. Dia juga berkeyakinan jika langkah Pemprov DKI ini mengundang dunia usaha untuk berpartisipasi, akan banyak yang memberikan dukungan nyata.

Virus corona kini sudah menjadi salah satu momok penyakit paling menakutkan di seluruh dunia. Kerugian material dan non material yang ditimbulkan sudah cukup banyak. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyatakan ibu kota tengah dalam situasi genting setelah terjadi penularan virus corona (Covid-19). Akibatnya, kegiatan belajar di sekolah Jakarta untuk sementara waktu dibatasi. Dinas Pendidikan DKI mengeluarkan surat edaran yang isinya mengimbau agar para siswa mengurangi kegiatan di luar sekolah saat jam belajar mengajar berlangsung. (agus s)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *