Entertainment
Night Bus Usung Pesan Kemanusiaan
KISAH perjalanan berawal dari terminal bus Kota Rampak, dimana penumpang sudah beberapa hari menunggu jalur dibuka setelah ditutup, dikarenakan terjadi konflik dan kontak senjata antara pasukan Samerka (Sampar Merdeka) dengan aparat pemerintah.
Para penumpang memiliki tujuan masing-masing untuk pulang dan bertemu dengan keluarga, atau berziarah ke makam anak yang baru meninggal, menyelesaikan urusan pribadi, serta mencari kehidupan yang lebih baik.
Kisah tersebut yang diangkat dalam film Night Bus itu, meraih penghargaan sebagai Film Panjang Terbaik di FFI (Festival Film Indonesia) 2017, di Manado, belum lama ini.
Produser Night Bus, Darius Sinathrya menerima penghargaan Piala Citra sebagai pemenang film Terbaik langsung dari tangan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri.
“Terima kasih Ibu Megawati sudah menyerahkan piala kehormatan ini. Jujur saya merasa tidak pantas, saya merasa masuk nominasi saja sudah bagus. Sebuah hal luar biasa, kebanggan bisa bersanding di FFI 2017,” kata Darius. Namun semua itu adalah buah kerja keras, jam demi jam, bahkan tahun demi tahun.
“Penghargaan ini menjadi sebuah doping untuk lebih bersemangat menyelesaikan Film dan terus bekerja,” ujar Darius.
Dalam film Night Bus, pesan yang penting yang ingin disampaikan adalah kemanusiaan. “Jangan sampai kita terbelah, terpecah. Dalam skala paling kecil, ingatkan kalau kita terjerumus dalam konflik, maka kita semua yang menjadi korban,” katanya.***