Connect with us

Feature

Melihat gerhana matahari untuk pahami sistem energi Bumi

Published

on

 

DALAM  upaya untuk mempelajari lebih lanjut tentang sistem energi Bumi, para ilmuwan di NASA berencana untuk mengeksplorasi gerhana matahari, demikian pernyataan  badan antariksa tersebut. Dengan bantuan model komputer transfer radiasi 3 dimensi yang canggih, para ilmuwan sedang bekerja untuk mensimulasikan gerhana yang akan terjadi pada 21 Agustus 2017 dan melewati seluruh Amerika. Ini akan membantu mereka memahami bagaimana energi disebarkan di Bumi.

Tim ilmuwan NASA yang dipimpin oleh Guoyong Wen dari Morgan State University di Baltimore, akan ditempatkan di Casper, Wyoming, dan Columbia, Missouri untuk mengumpulkan informasi mengenai jumlah energi yang akan dikirim ke dan dari Bumi sebelum, selama dan tepat setelah Gerhana.

Sistem energi Bumi terus-menerus “menari” untuk menjaga keseimbangan antara radiasi yang masuk dari matahari dan radiasi yang keluar dari Bumi ke angkasa, yang oleh para ilmuwan disebut sebagai anggaran energi Bumi. Peran awan, baik tebal maupun tipis, penting dalam pengaruhnya terhadap keseimbangan energi.

Seperti awan raksasa, bulan selama gerhana matahari total pada bulan Agustus 2017, akan menghasilkan bayangan besar di atas wilayah  Amerika Serikat. Para ilmuwan akan menggunakan instrumen tanah dan ruang untuk mempelajari bagaimana bayangan besar ini mempengaruhi jumlah sinar matahari yang mencapai permukaan bumi, terutama di sekitar tepi bayangan.

“Ini adalah pertama kalinya kami dapat menggunakan pengukuran dari tanah dan dari luar angkasa untuk mensimulasikan bayangan bulan yang melintas di muka Bumi di Amerika dan menghitung energi yang sampai ke Bumi,” kata Wen. Apabila berhasil, para ilmuwan akan semakin mengembangkan perhitungan baru yang bisa memperbaiki perkiraan jumlah energi matahari yang sampai ke tanah.

Hal ini juga akan memperluas pemahaman mereka tentang awan —salah satu pemain kunci dalam mengatur sistem energi Bumi. Wen mengantisipasi bahwa percobaan ini akan membantu memperbaiki perhitungan model saat ini dan pengetahuan tentang awan,  terutama awan tebal dan rendah yang mencakup sekitar 30 persen dari planet ini pada waktu tertentu.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *