Connect with us

Profil

Kisah Cerdas Barus Diberi Minuman Misterius

Published

on

Grand Master Indonesia, Cerdas Barus.

NONGKRONG di warung kopi menghabiskan waktu serta menanti dan berharap ada event yang bisa diikuti, itulah yang dilakukan Grand Master (GM) Cerdas Barus di masa tuanya. “Susah kalau sudah tua,” ucap sang Grand Master setiap ditanya mengapa sepak terjangnya tidak secemerlang dahulu. Cerdas juga memahami dan menyadari waktunya di dunia catur akan berakhir.

Cerdas mulai mengenal catur pada usia 14 tahun, bukan catur internasional melainkan Satur Karo (catur karo) yang memiliki aturan berbeda. Pada tahun 1978, Cerdas mulai menggeluti catur internasional saat pindah ke kota Medan.

Di kota ini cerdas mengasah keterampilan dan bakatnya sehingga pada tahun 1981 Cerdas keluar sebagai juara kedua dalam Kejurda Sumatera Utara. Tahun 1982 memperoleh gelar Grand Master Nasional berkat memperoleh juara I pada Kejurnas di Bandung.

Cerdas memulai karier internasional pada tahun 1983 sebagai anggota regu dari kota Medan dalam kejuaraan Kota Asia di Hong Kong dan dilanjutkan dalam Olimpiade Catur di Yunani setahun kemudian. Cerdas Barus tidak pernah absen di event-event catur penting di Indonesia sampai tahun 2002.

Awal kemunculannya sempat membuat heboh dunia percaturan nasional. Dengan keterbatasannya, tuna wicara, Cerdas sempat menumbangkan sejumlah pecatur nasional yang sudah mempunyai nama. Pria kelahiran Kabanjahe 1 Januari 1961 terus ‘menggila’ dan akhirnya berhasil meraih gelar Grand Master pada tahun 2002 di Slovenia

Tahun 2002 merupakan tahun emas bagi bapak dua anak ini. Selain menjadi Juara Nasional, Cerdas juga memenangkan Hamzah Haz Terbuka,  juara kedua di Turnamen Wismilak dan  mencapai puncak prestasi dalam Olimpiade Catur  di Bled, Slovenia. Pencapaian ini juga memberi Cerdas norma GM ketiga. Norma GM pertamanya diperoleh di Bali Jeff-RCA Jakarta 1997 dan kedua di Wismilak Surabaya 2002.

Aktivitasnya di dunia catur sempat terhenti setelah mengikuti kejuaraan di luar daerah pada tahun 2003. Menurut Cerdas, dalam kejuaraan tersebut ada seseorang yang memberinya minuman saat pertandingan belangsung. Sepulang dari kejuaraan tersebut Cerdas sering mengalami muntah, susah makan, dan susah tidur. Selama 8 tahun sakit yang dialami cerdas tak kunjung sembuh dan membuatnya tidak mengikuti kejuaraan catur.

Namun pada tahun 2011 dengan semangat dan keyakinan yang tinggi serta perjuangan yang tak kenal lelah, akhirnya sang GM dapat memulihkan kondisi kesehatannya dan menjadi juara I di kejuaran internasional Tellin Chess Cup yang diselenggarakan di Jakarta. Dan di tahun yang sama, Cerdas menjadi salah satu andalan Indonesia di perhelatan  SEA Games XXVI.

Di saat usia yang sudah cukup tua untuk seorang atlet, Cerdas tetap menunjukkan prestasi dengan menyabet medali emas PON 2016 di Bandung. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *