Connect with us

Traveling

Ciwidey, Putih-putih di Puncak Gunung

Published

on

Hamparan kawah putih kehijauan Ciwidey, Bandung. Sangat indah di tengah kesejukan suhu dan pemandangan hutan tropis. Foto: Agus S

DARI sebuah situs online didapat satu data, bahwa Indonesia memiliki 139 gunung api. Posisi itu menempatkan negara ini menjadi nomor dua, di bawah Amerika Serikat dengan 173 gunung api, dan Rusia dengan 166 gunung api. Sedangkan, satu nomor di bawah Indonesia adalah Jepang dengan 122 gunung api.

Negara yang kaya akan gunung, dipastikan kaya akan panorama indah pada cekungan puncak gunung yang disebut kawah. Untuk gunung-gunung yang sudah tidak aktif, kawah-kawah itu menjadi objek wisata yang sangat menarik. Bukan saja karena untuk mencapainya, rata-rata harus dengan “perjuanggan” mendaki, tetapi hampir semua kawah memiliki ciri keindahan tersendiri.

Gerbang masuk kawasan wiata Kawah Putih Ciwidey. Foto: Agus S

Karenanya, tidak heran jika Indonesia memiliki banyak sekali kawah indah. Kawah yang satu ini adalah Kawah Putih di Ciwidey, Bandung. Dari berbagai referensi tentang keindahan kawah di Indonesia versi para traveler, Kawah Putih adalah kawah tercantik ketiga di Indonesia, setelah kawah tiga warna Kelimutu di Flores, NTT dan Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kita kembali ke Kawah Ciwidey. Kawah ini terbentuk akibat letusan Gunung Patuha awal abad ke-10. Selain suhu yang super-sejuk, pemandangan di Kawah Ciwidey benar-benar bisa membawa angan kita ke satu tempat di antah-berantah. Kita seolah tidak sejak berpijak di bumi Nusantara yang ijo-royo-royo. Di sini, sepanjan sapuan mata memandang, adalah hamparan pasir putih.

Keindahan kawah, semula hanya dinikmati segelintir orang di lereng Gunung Patuha. Lambat laun, keindahannya menyebar dan menyambar-nyambar rasa ingin tahu masyarakat di daerah lain. Mulai ramailah masyarakat datang ke sana. Lalu pada tahun 1987, pemerintah menunjuk Perum Perhutani mengelolanya melalui sebagai KBM Ecotourism. KBM adalah kependekan dari Kawasan Bisnis Mandiri. Jadi jangan heran, jika di kawasan Kawah Ciwidey, sudah berbau aroma komersial, karena objek wisata itu menjadi salah satu “sumber penghasilan” Perum Perhutani.

Kawah Putih Ciwidey dibuka mulai pukul 07.00 WIB dan tutup pukul 17.00 WIB. Kawasan ini relatif mudah dijangkau. Apalagi jika Anda berkendaraan roda empat. Dari Jakarta, misalnya, arahkan mobil ke tol Cipularang nyambung tol Soroja dan keluar pintu Soreang. Lanjut arah Ciwidey dan sampailah.

Sebelum mendaki ke arah kawah putih Ciwidey. Foto: Agus S

Pengelola kawah putih menetapkan dua jenis tarif parkir yaitu parkir bawah dan parkir atas. Parkir bawah berada di area pintu masuk, dengan tarif Rp6.000 untuk roda empat dan Rp 5.000 untuk sepeda motor. Sedangkan parkir atas hanya untuk kendaraan roda 4, berlokasi dekat area kawah putih dengan tarif lumayan mahal, Rp.150.000 per kendaraan.

Bagi yang parkir di bawah, jangan khawatir terengah-engah naik ke atas, karena pengelola sudah menyediakan sejenis “ontang-anting” bagi pengunjung. Ongkosnya Rp.15.000 per orang. Ontang-anting adalah sejenis angkutan yang mondar-mandir dari pintu gerbang (parkir bawah) ke lokasi kawah putih.

Nah, itu baru bicara onggkos parkir dan tarif orang-anting. Sedangkan, untuk masuk ke kawasan wisata, masih harus bayar lagi. Tiket masuk turis lokal Rp.20.000 per orang sedangkan turis asing Rp.50.000 per orang.

Bertengger di ketinggian 2.400 di atas permukaan laut, dengan suhu 8 derajat Celsius sampai 22 derajat Celsius, Anda akan merasakan kesejukan dan kesegaran alam yang rrruaaarrr biasa. Selain itu, terhampar pemandangan hutan tropis selama perjalanan dari pintu gerbang ke lokasi kawah putih yang berjarak 5 km.

Setiba di area kawah, panoramanya pun sangat indah. Tampak hamparan kawah berwarna putih kehijauan yang dikelilingi bukit. Keindahan kawah putih pastinya tidak akan dilewatkan oleh pengunjung untuk berfoto-foto. Berhubung kadar belerang yang sangat tinggi, maka pengunjung dianjurkan memakai masker supaya tidak mual dan pusing. Dan… tidak baik terlalu lama menghirup udara beraroma belerang. ***

Berfoto dengan latar belakang kawah putih Ciwidey. Tidak baik berlama-lama, karena aroma belerang sangat menyengat. Foto: Agus S

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *