Kabar
Tsunami, Menjemput Ajal Dylan Sahara Sepekan Sebelum Ultah


Sejumlah warga tengah mencari barang-barang di antara rumah mereka yang hancur di Rajabasa di Lampung, setelah diterjang tsunami yang disebabkan oleh aktivitas di gunung berapi yang dikenal sebagai ‘anak Krakatau’.
SATU-SATUNYA anggota grup boy band Seventeen yang selamat dari sapuan gelombang tsunami pada akhir pekan lalu, telah menguburkan istrinya, satu hari setelah meletakkan tiga anggota band untuk beristirahat.
Pentolan grup Seventeen, Riefian Fajarsyah memposting serangkaian foto kenangan untuk istrinya (almh.) Dylan Sahara, yang akan berusia 26 tahun pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2018.
https://www.instagram.com/p/BruQK8zhqfA/
Pria berusia 35 tahun itu memposting video pedih tentang dirinya, yang dengan lembut membelai peti mati istrinya di mobil jenazah dalam perjalanan ke pemakamannya kemarin.
“Bagaimana aku bisa hidup tanpamu Dylan Sahara? Tolong kirimkan doa untuk istri saya Dylan, agar dia merasa damai, ” tulisnya kepada dua juta pengikut Instagram-nya.
“Aku mencintaimu, istriku tersayang,” dia menuliskan potret lain. “Syukurlah aku bertemu istriku,” katanya di samping foto yang lain.
Sahara, seorang aktris dan putri seorang politisi Indonesia terkemuka, termasuk di antara lusinan orang yang terhanyut dalam pertunjukan Seventeen yang digelar di pantai dalam acara Gethering PT PLN Dustribusi Jawa Bagian Barat.
https://www.instagram.com/p/BrytCzhhcav/
Rekaman video yang beredar di media sosial, menggambarkan betapa menakutkannya kejadian itu. Tsunami datang saat para penggemar boy band tersebut tengah bertepuk tangan dan bersorak menikmati konser mereka, dan tiba-tiba dalam hitungan detik tergulung gelombang besar yang sebelumnya menabrak panggung musik itu.
“Istri saya bukan manusia yang sempurna, saya juga. Tapi dia tidak pernah berhenti berusaha untuk menjadi istri yang baik,” tulis Fajarsyah tentang Sahara, yang dengan setia menghadiri semua pertunjukan Seventeen.
“Aku tahu kamu sudah mencoba yang terbaik dan itu tidak mudah bagimu, tetapi kamu melakukannya, sayang. Bagi saya, dia adalah istri terbaik yang Tuhan bisa berikan kepada saya ”
Drummer grup itu, Windu Andi Darmawan ditemukan tewas pada hari Senin, ketika teman-teman satu bandnya, bassis Muhammad Awal Purbani, gitaris Herman Sikumbang, manajer Oki Wijaya dan roadie Rukmana Rustam disemayamkan.
https://www.instagram.com/p/Br0HYIkBE6q/
Farjarsyah juga membuat permintaan emosional kepada teman-teman dan penggemar untuk mengiriminya semua foto yang mereka miliki tentang istrinya atau mereka berdua bersama-sama, karena mereka berdua kehilangan ponsel mereka dalam bencana.
Korban tewas akibat bencana yang terjadi pada hari Sabtu itu telah berlipat dua menjadi lebih dari 500, dengan sekitar 1.400 orang terluka dan setidaknya 200 lainnya hilang.
Para korban yang selamat sementara ditampung di kamp-kamp pengungsian. Kondisi mereka mengkhawatirkan, terutama terkait dengan kemungkinan terjangkit penyakit-penyakit pasca bencana, akibat kondisi yang tidak sehat. Mereka juga masih trauma akan kemungkinan terjadinya tsunamu lagi yang menyerang wilayah tersebut.
Kemarin, ketika desas-desus tentang tsunami kedua menyebar di desa pesisir yang mengalami kerusakan parah, Sumber Jaya, ratusan warga yang panik, yang banyak memegangi dan menggendong anak-anak kecil, berlari ke tempat yang lebih tinggi.
Polisi dan tentara bergabung dengan warga sipil dalam eksodus yang panik, berteriak, “Air datang! Air akan datang! ”Dan membaca ayat-ayat dari Alquran ketika pesan darurat disiarkan melalui speaker masjid, demikian laporan AP.
https://www.instagram.com/p/BrtX9T6Bjc3/
Namun, air yang naik itu bukanlah tsunami, tetapi gelombang pasang. Tetapi, kegemparan seperti itu juga terjadi di Tanjung Lesung, daerah lain yang dilanda tsunami yang berjarak beberapa jam perjalanan jauhnya dari desa tersebut. Itulah sebabnya, mereka yang selamat dari tragedi itu, tetap gelisah dan trauma.
Sementara itu, perayaan Natal di tanah air juga diisi dengan doa untuk para korban tsunami. Para pemimpin gereja meminta umat Kristen di seluruh Indonesia, negara Muslim yang paling padat di dunia, untuk berdoa bagi para korban tsunami.
Tidak seperti tsunami lain yang pernah melanda Indonesia yang rawan bencana setelah gempa bumi besar, gelombang besar yang terjadi pada hari Sabtu, tsunami tersebut meledak di pantai pada malam hari tanpa peringatan.
Letusan Anak Krakatau, atau Anak Krakatau, gunung berapi di Selat Sunda, diyakini telah menciptakan tanah longsor di lereng gunung berapi di laut tersebut, sehingga menggusur sejumlah besar air yang menghantam ke pulau Jawa dan Sumatra.
Orang-orang di desa Sumur, yang lambat menerima bantuan karena jalan terputus, masih tetap tak mengira oleh begitu cepatnya tsunami melanda.
Pantai tersebut, jaraknya hanya beberapa kilometer dari pulau wisata Umang di ujung barat Jawa, yang populer untuk snorkeling dan kegiatan air lainnya. Kehadiran tsunami, terlah menghancurkan daerah tersebut, merobek rumah-rumah dari fondasinya dan melibas bangunan beton.
Para ilmuwan mengatakan gelombang tsunami tercatat di beberapa tempat setinggi sekitar 1m, tetapi penduduk Sumur bersaksi bahwa air bah datang menjulang lebih dari 3m.
Mereka mengatakan dinding air putih yang membumbung menderu ke arah mereka dengan kecepatan tinggi, mencabut pohon dari tanah dengan akarnya.
“Tidak ada tanda-tanda tsunami ketika kami berada di pantai. Laut tidak surut, ” kata Tati Hayati, seorang ibu rumah tangga yang menikmati malam itu bersama 10 orang lainnya, ketika bencana melanda saat diminta gambarannya oleh AP. “Itu tenang dan cerah dengan bulan purnama.”
Ketika Tati melihat gelombang tinggi yang bergerak cepat menuju pantai, dia berlari ke mobilnya dan berhasil masuk, tetapi dia tidak bisa melaju lebih cepat. Dia mengatakan mobil itu dihantam oleh tiga gelombang, dan air pun menerobos jendela belakang lalu kendaraannya terisi dengan air yang tercurah.
“Kami terkunci di dalam. Mobil itu bergoyang dalam gelombang dan kami pikir kami akan mati semuanya, ”katanya.
“Kami hampir tidak bisa bernapas dan saya hampir menyerah ketika saya meraba-raba kunci, dan berhasil membuka pintu, dan air mulai surut. Kami keluar dari mobil dan lari ke tempat yang aman. ”
Banyaknya korban dari bencana itu karena terjadi pada liburan akhir pekan yang sibuk sebelum Natal, ketika banyak orang telah meninggalkan kota-kota yang sibuk seperti Jakarta, Cianjur dan Bogor, untuk bersantai di daerah pantai yang populer.
Bencana itu membuat Gereja Pantekosta Rahmat di daerah Carita, sangat terpukul karena tidak dapat merayakan Natal dengan lagu-lagu gembira tahun ini. Hanya sekitar 100 orang yang menghadiri kebaktian Natal, yang biasanya dihadiri oleh 200-an jemaat. Banyak anggota jemaat telah meninggalkan daerah itu menuju lokasi yang jauh dari zona bencana.
“Ini adalah situasi yang tidak biasa, karena kami mengalami bencana yang sangat buruk yang menewaskan ratusan saudara dan saudari kita di Banten,” kata Pastor Taekz. “Jadi perayaan kita penuh dengan kesedihan.”
Jumlah korban tewas naik menjadi 429 pada hari Selasa, dengan lebih dari 1.400 orang terluka dan setidaknya 128 hilang, demikian kata juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Dia mengatakan lebih dari 16.000 orang mengungsi dan ada kebutuhan mendesak untuk alat berat di Kecamatan Sumur dekat Taman Nasional Ujung Kulon untuk membantu mendapatkan bantuan yang ada dan menjangkau orang-orang yang mungkin terluka atau terjebak.
Para anggota Polri dan TNI, pegawai Pemda dan sukarelawan, sampai hari ini terus melakukan pencairan di sepanjang pantai yang dipenuhi puing-puing untuk dapat menemukan korban yang masih belum diketemukan.
Kantong mayat berwarna kuning, oranye, dan hitam diletakkan di tempat para korban ditemukan, dan kerabat yang menangis mengidentifikasi orang mati. Banyak yang mencari orang yang dicintai yang hilang di kamar mayat rumah sakit.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia, Dwikorita Karnawati mengatakan tsunami pada hari Sabtu kemungkinan disebabkan oleh aktivitas vulkanik di Anak Krakatau dan karenanya tidak dapat dideteksi oleh sensor, yang memantau gempa bumi konvensional yang bertanggung jawab atas lebih dari 90 persen tsunami di Indonesia.
Gunung berapi Anak Krakatau terbentuk pada awal abad ke-20 di dekat lokasi letusan Krakatau 1883 yang dahsyat, yang menewaskan lebih dari 30.000 orang dan melemparkan begitu banyak abu sehingga berubah dari hari ke malam di daerah itu dan mengurangi suhu global. Dwikorita mengatakan tsunami mungkin disebabkan oleh runtuhnya sebagian besar lereng gunung berapi.
Anak Krakatau telah meletus sejak Juni dan melakukannya lagi 24 menit sebelum tsunami, demikian menurut BMKG.
Ilmuwan lain mengatakan tanah longsor bawah laut mungkin juga berkontribusi terhadap bencana.
Indonesia, adalah negara kepulauan yang luas dengan lebih dari 17.000 pulau yang didiami 260 juta orang, terletak di sepanjang Ring of Fire, busur gunung berapi dan garis patahan di Cekungan Pasifik.
Pada bulan September, ribuan orang telah terbunuh oleh gempa dan tsunami yang melanda pulau Sulawesi. Gempa di Pulau Lombok telah menewaskan 505 orang pada Agustus lalu.
Pada tahun 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 di pulau Sumatra memicu tsunami besar pada Boxing Day yang menewaskan lebih dari 230.000 orang di selusin negara, di mana sebagian besar ada di Aceh, Indonesia.***