Connect with us

Kabar

STISIP Widuri Gelar Webinar Inspiratif

Published

on

Jayakarta News – Intelektual, Pintar, dan Kreatif (Inspiratif), sebuah semangat yang berusaha disampaikan para mahasiswa pascasarjana Kesejahteraan Sosial STISIP Widuri Jakarta melalui Webinar, Sabtu (6/6/2020). Seminar berbasis situs web itu bertema Praktik Pekerja Sosial Berbasis Masyarakat dalam rangka mewujudkan hidup berdamai dengan Covid-19.

Hadir sebagai pembicara kunci yaitu Prof. Robert MZ Lawang sebagai ketua kampus, Dirjen Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Kemensos Harry Hikmat, Ketua Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) Widodo Suhartoyo, dan Agusman praktisi yang juga Mahasiswa STISIP Widuri. Ratusan Peserta dari beragam latar belakang seperti pekerja sosial, penyuluh sosial, dosen, mahasiswa dari berbagai penjuru Tanah Air ikut meramaikan seminar virtual itu. Seperti diketahui, webinar menjadi trend di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Dalam analisis institusional maka komponen nilai, komponen norma, dan unsur kebutuhan pokok  menjadi penting di saat perilaku baru (new normal) menjadi satu-satunya cara atau alat untuk mencapai tujuan menjadi sehat di saat vaksin belum ada,” ungkap Prof Robert dalam sambutannya.

Sementara itu, Widodo Suhartoyo menekankan pembiasaan (institusionalisasi) disiplin ketat, mengubah perilaku masyarakat serta menggunakan problem solving approach. Untuk itulah pekerja sosial ditantang tetap berkontribusi dan berperan aktif.

Ditambahkan, protokol praktik pekerja sosial sudah dibuat. Para pekerja juga sudah diberi materi penguatan kapasitas. Selain sosialisasi, para pekerja sosial juga melakukan advokasi kepada pemerintah. Widodo menyebutkan sejumlah contoh, di antaranya layanan hotline IPSPI (Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia).

Aktivitas Pekerja Sosial menuju new normal. (foto: masyekh)

Sementara itu, Dirjen Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Kemensos Harry Hikmat fokus berbicara tentang kebijakan direktorat jenderal yang dipimpinnya, yaitu perhatian khusus terhadap kelompok miskin rentan dan marjinal untuk bisa bertahan hidup, dan terhindar dari paparan Covid-19.

Mereka adalah kelompok yang termasuk dalam lima kluster penerima manfaat bantuan sosial. Kelima klaster itu adalah adalah anak-anak, penyandang disabilitas, kelompok lanjut usia, korban penyalahgunaan napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif), serta tuna sosial, dan korban perdagangan orang (trafficking).

Untuk itu, pihaknya menyasar lima klaster tadi di tengah masyarakat, termasuk yang ada di balai-balai rehabilitasi (panti) di seluruh Indonesia. Tujuannya, mencegah dari terpaparnya warga binaan (klien) dari Covid-19. “Upaya secara struktur kami lakukan kepada klaster penerima layanan dan tempat penampungan sementara kami siapkan serta protokol kesehatan mengikat, ” jelasnya.

Atas materi webinar, banyak pihak merespon positif. Salah satunya Ricky, peserta asal Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ia senang mengikuti webinar Inspiratif yang diselenggarakan STISIP Widuri Jakarta. Selain mendapatkan pengetahuan baru, run down-nya juga menarik karena dibuat interaktif. “Makin menarik karena ada pula,” tambah Ricky.

Panitia berharap Webinar yang langsung dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas itu, bukan webiner pertama dan terakhir. Kegiatan ini seyogianya digelar secara reguler sebagai manifestasi praktik Pekerja Sosial dengan organisasi/komunitas. “Insya Allah akan ada lanjutan dan lebih memberikan manfaat,” ujar Masyekh yang juga Fungsional Pekerja Sosial dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). (Masyekh)

Continue Reading
Advertisement
1 Comment

1 Comment

  1. OAN RISWANDI

    June 6, 2020 at 1:30 pm

    Sangat menginpiratif. Lakukan terus hal-hal baik seperti ini karena sangat bermanfaat bagi kami sekalipun di suasana vandemi cavid-19 kita masih produktif dan inopatif. Sukses slalu untuk STISIP WIDURI dan untuk kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *