Kabar
Pertahanan Udara Aktif Jaga Laut Indonesia
UNTUK menghadapi ancaman wilayah udara Indonesia yang makin meningkat, dibutuhkan postur TNI AU yang tangguh.
Terkait pembangunan postur TNI AU yang ideal, pembangunan postur tidak hanya fokus pada upaya pembangunan kekuatan saja, namun juga memprioritaskan pembangunan kemampuan dan gelar kekuatan yang ideal untuk menangkal setiap ancaman.
Postur TNI AU itu juga diperlukan untuk mewujudkan pertahanan wilayah laut Indonesia sebagai dukungan terwujudnya Indonesia menjadi poros maritim yang kuat.
Hal itu disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, SE. Sos di Sentul beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, sistem pertahanan maritim membutuhkan angkatan laut yang kuat dan kekuatan angkatan udara yang kapabel. Dengan demikian, penguasaan ruang udara oleh kekuatan udara, akan menjamin terwujudnya supremasi kekuatan maritim.
Untuk mendukung Indonesia menjadi poros maritim dunia, TNI AU harus menghadirkan superioritas udara atau air superiority ke tengah samudera yang merupakan atau coverage security bagi kekuatan maritim (naval force),” kata Kasau saat memberikan kuliah umum di Universitas Pertahanan. .
Lebih lanjut Yuyu Sutisna menjelaskan, untuk membangun poros maritim perlu lima pilar, yaitu: pertama, pembangunan kembali budaya maritime Indonesia. Kedua, komitmen menjaga sumberdaya laut. Ketiga, komitmen mendorong infrastruktur dan koneksivitas maritim.
Keempat, diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan. Kelima, bersama-sama membangun kekuatan maritim sebagai bentuk tanggungjawab menjaga keselamatan dan keamanan maritim.
Kuliah umum dibuka oleh Rektor Unhan Letjen TNI Yoedhi Swastanto, MBA diikuti oleh mahasiswa Unhan dan para dosen. Mahasiswa memanfaatkan kesempatan kehadiran Kasau tersebut dengan mengajukan pertanyaan seputar pertahanan udara. Sebelum Kasau meninggalkan Unhan mahasiswa antusias foto bersama Kasau Yuyu Sutisna. ***
Continue Reading