Connect with us

Feature

Merengkuh Alam yang berbeda: Petualangan di Gunung Zao, Yamagata Jepang

Published

on

Sakura Science Program-Yamagata University (3)

PENGANTAR REDAKSI

Pada tanggal 15 Februari – 23 Februari 2023, berlangsung program “Sakura Science Program Universitas Gadjah Mada dan Universitas Yamagata Jepang”. Sebanyak 15 mahasiswa Biologi UGM dipandu dua orang dosen berangkat ke Jepang mengikuti program tersebut di Yamagata University. Laporan ke-3 ini ditulis oleh Maxmillian Melvin dan Mohammad Ibrahim Zidni.

***

Sabtu pagi yang dingin dan berangin (18/02/2023) di Yamagata, mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang tergabung dalam Sakura Science Program bersiap-siap mengawali hari. Pada hari ketiga yang penting ini, para mahasiswa berkumpul di Universitas Yamagata pada pukul 07,00 pagi.

Agenda hari itu adalah menjelajahi atraksi alam musim dingin di Gunung Zao. Daerah pegunungan Gunung Zao adalah gugusan gunung berapi yang terletak di perbatasan antara Prefektur Yamagata dan Prefektur Miyagi. Kelompok gunung berapi ini memiliki keanekaragaman hayati hewan dan tumbuhan yang kaya dan merupakan salah satu area paling populer untuk bermain ski dan mata air panas.

Tepat pukul 08.00 pagi, kami naik bus selama 40 menit ke Gunung Zao. Dalam perjalanan ke sana, kami disuguhi nasi kotak panas dengan ikan, acar dan sayuran sebagai lauk untuk menu sarapan.

Dalam perjalanan ini, kami didampingi oleh Prof. Yokoyama dan Prof. Fujiyama, serta beberapa mahasiswa asuhan kedua profesor itu. Selain mereka, juga turut mendampingi Mr. Arai sebagai direktur tur kami.

Setelah tiba di kaki gunung Zao, kami dibawa ke toko persewaan alat olahraga musim dingin untuk mengganti pakaian menjadi pakaian gunung. Kami pun mengenakan sepatu bot, jaket dan celana hiking, sarung tangan, dan topi beanie.

Setelah selesai berganti pakaian gunung, kami berjalan sekitar 10 menit ke kaki Gunung Zao di mana stasiun kereta gantung berada. Kami diberi sepatu trekking salju dan sepasang tongkat pendakian dan lalu naik ke puncak gunung dengan kereta gantung.

Perjalanan kami berhenti di stasiun teratas di ketinggian 1.387 mdpl, kami mengenakan perlengkapan dan berjalan di sepanjang trek dan menjelajahi alam Gunung Zao yang bersalju.  Bagi sebagian besar dari kami, ini adalah pertama kalinya melihat dan bermain salju, jadi semua orang bersenang-senang.

Monster yang Tertidur

Kami juga belajar banyak wawasan dan pengetahuan baru tentang zona dan iklim salju, seperti yang diceritakan Mr Arai kepada kami bahwa Gunung Zao dikatakan sebagai dewa monster yang tertidur terutama jika kita melihatnya dari atas; bagaimana gunung ini memiliki lapisan salju yang begitu dalam dan memiliki permafrost; atau ketika Prof Yokoyama menunjuk ke arah kami kuncup salju dari pohon pinus yang akan mekar di musim semi.

Setelah puas bermain salju, kami turun gunung Zao dan pergi ke restoran Turki untuk makan siang. Di sana, kami menikmati makanan tradisional Turki yang disajikan dalam gaya Jepang, seperti kebab, semangkuk ayam, bungkus daging sapi, ikan, kentang goreng, dan kaarage ayam. Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke toko persewaan alat olahraga tempat kami berganti pakaian kembali. Kami kemudian menjelajahi kota yang berada di kaki Gunung Zao.

Selama di kota itu, kami mengunjungi toko suvenir yang menjual oleh-oleh asli daerah tersebut. Sebagian besar dari kami berbelanja dengan bahagia untuk diri sendiri dan orang yang terkasih di Indonesia. Setelah menikmati suasana kota yang meriah dan dingin, rombongan kami kemudian naik bus untuk perjalanan kembali ke Yamagata.

Perjalanan kembali ke Yamagata berlangsung singkat dan sunyi, yang memakan waktu sekitar tiga puluh menit, karena kami semua tidak membuang waktu dan telah lelah karena petualangan kami. Sesampainya di universitas, kami diberikan waktu bebas selama 30 menit dimana kami dapat menjelajahi universitas Yamagata dengan bebas dan berkumpul kembali untuk makan malam pada pukul 18.00 sore.

Hari itu diakhiri dengan makan malam di sebuah restoran India yang terletak di kota Yamagata. Aneka hidangan India tersaji, di antaranya kari dan roti naan. Petualangan hari Sabtu kami berakhir dengan perut kenyang dan kaki lelah. (Maks&Zid)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *