Connect with us

Entertainment

Film ‘Aku Bukan Jodohnya’ – Menyintai tapi Bukan Memiliki

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Apa itu cinta dan siapa pelakunya, banyak sudah yang memfilmkannya. Bagaimana rasanya jatuh cinta dan apa harus dua-duanya mati demi cinta seperti Romeo & Juliet atau San Pek Eng Thay? Dua insan saling menyintai tapi putus karena tak memiliki.

Sutradara muda berusia 19 tahun, Syakir Daulay dalam film bertajuk ‘Aku Bukan Jodohnya’ mengisahkan kehidupan pribadinya tatkala dia sedang jatuh cinta di sekolah.

Cukup seru, ramai, lucu sampai ada orang ke tiga yang membuyarkan cinta suci mereka. “Ini kisah cinta masa lalu gue. Penuh lika-liku dan diwarnai teka-teki. Ini gue angkat ke film perdana gue yang tayang di Tawaf TV bekerjasama Indonesia Mengaji,” lontar Syakir Daulay asal Nangroe Aceh Darussalam yang mengawali karier seninya sebagai biduan.

Adegan dalam film ‘Aku Bukan Jodohnya’ (foto:Tawaf TV)

Alasannya terjun ke dunia film karena dia merasa resah film drama yang dibuat kurang mengedepankan pesan moral kepada penontonnya. Makanya tatkala pandemi menyerbu Indonesia, ada waktu dua tahun Syakir menulis skenario cerita filmnya di kamar pribadinya. 

“Saya gatal membuat film. Bergenre drama religi yang ada pesan moralnya. Tapi di film yang saya buat saya bungkus dengan situasi terkini yang sedang ngetren, dimana siswi2 SMA banyak yang berjilbab. Sosok wanita di film gue enggak suci-suci amat, bahkan semula enggak mengenakan jilbab tapi akhirnya atas kesadaran sendiri, memutuskan berjilbab dan mematuhi akidah agama yang dianutnya,” sergap Syakir Daulay polos.

Tapi kenapa justru di ending, Anda sebagai pemeran utama cowok enggak bisa menikah dengan pacar Anda? “Kan aku bukan jodohnya, sesuai judul film ini. Dikisahkan, gue enggak berani melamar pacar gue. Akhirnya pacarnya disambar sahabatnya sendiri yang acap diminta sebagai guru ngaji dan ceramah agama.”  

Lalu, kenapa memilih tema cinta. Kan sudah klise ? “Gue memilih tema yang mudah dan enggak jauh dari kehidupan pribadi,” urai Syakir Daulay.

Adegan dalam film ‘Aku Bukan Jodohnya’ (foto : Tawaf TV)

Ditambahkan,  ‘Aku Bukan Jodohnya’ bercerita tentang 70% real life tapi dimodernisasi lagi. “Menjadi sutradara itu harus punya rasa. Gue beradaptasi dan belajar dari film. Jujur, gue banyak belajar dari bang Deddy Mizwar, sampai gue dapat peran di ‘Para Pencari Tuhan’ jilid 14,” aku Syakir Daulay lagi.

Lebih jauh, dia memaparkan nyaris frustrasi dan pasrah ketika membuat film perdananya. “Banyak hambatannya. Film ini benar-benar taruhan gue. Bayangkan, di hari pertama take, gue duduk sendiri di ruang ganti. Baru ngedirect lagi. Ini kan fatal, rugi waktu dan terbuang percuma. Makanya begitu gue dapat scene sekali syuting, gue lanjutkan. Gak mau break terlalu lama. Gue kini bisa bersikap tenang menghadapi masalah,” ungkap Syakir.

Setelah tetek bengek dari persiapan, reading, syuting take camera hingga tayang di platform streaming Maxstream 30 Desember 2021 yang lalu, Syakir baru bisa plong.

Apa harapan Anda menyongsong Tahun Baru 2022? “Gue punya resolusi dari mulai sampai tuntas. Kiat gue fokus kerja buat film. Nantinya bisa membuat film lebih bagus lagi. Bismillah,” imbuhnya.

Kapan menikah? “Rencana sih umur 25 tahun. Gue menantang diri sendiri nih. Gue harus bisa mengharumkan nama Indonesia di luar negeri. Setelah obsesi tercapai, barulah mikirin diri sendiri,”  pungkas Syakir Daulay bersemangat.

Tak lupa cowok ganteng ini membuka nama-nama pemainnya dalam film ini : Ica Maysha, Zikri Daulay, Syakir Daulay, Cut  Ashifa, Donny Alamsyah, Rahmet Ababil dan banyak lagi. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *