Entertainment
FFI 2020 di Tengah Pandemi, Jahanam ‘Film Terbaik’
JAYAKARTA NEWS—– ‘Film ‘Perempuan Tanah Jahanam’ karya sutradara Joko Anwar dinobatkaný sebagai film cerita panjang terbaik dalam perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2020 yang digelar di JCC, Jakarta, Sabtu malam (5/12). ‘Jahanam’ menggaet 6 penghargaan piala Citra yaitu sutradara, pengarah sinematografi, penyunting gambar, penata suara, pemeran pendukung perempuan dan film cerita panjang terbaik.
“Film Indonesia bisa maju kalau semua pemangku kepentingan berjalan sinergis ,” ujar Joko Anwar yang kali ini menerima Citra untuk kedua kalinya setelah 2015 lewat film ‘A Copy of My Mind’. Joko Anwar yang akrab dipanggil Jokan ini berpesan agar masyarakat nonton film yang legal, jangan yang bajakan. “Meski dihantam Covid, kita para sineas Indonesia perlu menjaga kepercayaan untuk membuat film berkualitas,” papar Jokan yang film ‘Jahanam’ dikirim ke ajang Oscar, Februari 2021 mewakili RI untuk kategori film berbahasa asing (non Inggris).
Ditambahkan, ‘Jahanam’ yang meraih 17 nominasi di FFI telah mencapai puncaknya dan meyakinkan masyarakat bahwa kalau film horor dibuat bagus dan berkualitas, pasti akan ditonton orang.
Sedangkan Christine Hakim yang meraih penghargaan sebagai pemeran pendukung perempuan terbaik kali ini menyabet Citra untuk ke 9 kali. “Ini penghargaan untuk kita semua, insan film nasional. Sebagai Nyi Misni di film ‘Jahanam’, saya memerankan sosok perempuan antagonis, sadis dan kejam,” ungkap Christine Hakim.
Di kubu pemeran utama perempuan terbaik, Laura Basuki menggaet Citra untuk kedua kalinya. Laura memerankan pebulutangkis legenda Susi Susanti di film ‘Susi Susanti : Love All’ karya Sim F. “Selama syuting di awal, saya merinding. Peran Susi Susanti terus melekat dalam diri saya. Padahal badminton itu olahraga yang biasa-biasa saja nilainya di sekolah dulu,” ungkap Laura. “Saya hampir pingsan berperan sebagai Susi Susanti. Yang jelas, Susi itu mencintai negara dan bangsanya. Dia aset Indonesia,” imbuh Laura yang memaparkan perasaannya ketika bermain film enggak ada pikiran harus dapat Citra. Yang penting bermain bagus. “Kerjasama seluruh tim film ini sangat solid. Semua nomine bermain cemerlang. Hanya keberuntungan, kesempatan dan izin yang di Atas sehingga saya yang memperoleh penghargaan tahun ini,” pungkas Laura, ibu satu anak ini.
Pemeran utama pria terbaik : Gunawan Maryanto (‘The Science of Fictions : Hiruk Pikuk si Alkisah’), pemeran pendukung pria terbaik : Ade Firman Hakim (‘Ratu Ilmu Hitam’), sutradara terbaik : Joko Anwar (‘Perempuan Tanah Jahanam’), penulis skenario asli terbaik : Adriyanto Dewo (‘Mudik’), penulis skenario adaptasi terbaik : Ernest Prakasa dan Meira Anastasia (‘Imperfect : Karier, Cinta dan Timbangan’), penata musik terbaik : Aksan Sjuman (‘Humba Dreams’), pencipta lagu tema terbaik : Ardhito Pramono, lagu ‘Fine Today’ (‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini’).
Ketua Komite FFI 2020, Lukman Sardi mengaku memberikan apresiasi yang tertinggi kepada insan-insan film Indonesia. “Solidaritas mereka luar biasa. Ini menandakan film Indonesia enggak harus berhenti di tengah pandemi,” kata Lukman Sardi.
Sedangkan Mendibud Nadiem Makarim lewat video mengemukakan semangat perfilman nasional terus menyala meski di tengah pandemi. Mengangkat tema ‘Satu Hari Satu Hal Baik Film Indonesia’, “FFI menjadi salah satu penanda identitas, karakter dan wajah budaya bangsa. Ini menandakan ketangguhan pelaku perfilman Indonesia sangat luar biasa,” terang Mendikbud. (pik)