Kabar
Arumi Bachsin Bicara Pentingnya Soft Skill
Jayakarta News – Kalau Ketua TP PKK Provinsi Jatim berbicara di podium maka akan menjadi “perhatian” bagi audiens. Bukan saja wajahnya yang cantik, Arumi Bachsin yang juga istri Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak ini memang mumpuni manakala memberikan penjelasan sesuai materi yang diminta panitia.
Seperti yang ia lakukan saat menjadi narasumber pada acara Festival Anak dan Remaja 2019 di SMAN 3 Malang, Senin (11/11) lalu. Puluhan pelajar menyimak ‘kuliah’ dari Arumi dengan seksama. Ia menyebutkan, generasi milenial perlu memiliki keseimbangan antara soft skill dan hard skill. Bahkan menurutnya, persoalan soft skill tidak kalah pentingnya dari hard skill.
Dengan makin berkembangnya zaman dan teknologi, menjadi pintar saja tidak cukup. Tetapi, para generasi milenial harus memiliki soft skill yang mumpuni, yaitu menjadi generasi yang memiliki rasa.“Yang kita butuh adalah orang-orang yang memiliki soft skill. Orang-orang yang memiliki rasa,” sebut Arumi.
Dikemukakan, kemampuan hard skill atau kecerdasan dan kecakapan pada era saat ini semakin banyak digantikan robot atau mesin buatan. Sementara, soft skill merupakan kemampuan yang tidak bisa digantikan.
Pembentukan soft skill atau rasa pada generasi milenial, perlu kerjasama baik dari sekolah, keluarga maupun lingkungan masyarakat. Soft skill itu sendiri mengandung nilai, norma dan rasa yang pendidikannya bisa melalui agama serta kepercayaan yang tumbuh di masyarakat.
Arumi menambahkan, pendidikan soft skill dirasa cocok untuk dikembangkan di Indonesia. Kayanya budaya soft skill dan nilai luhur yang luar biasa terdapat di Indonesia. Seperti budaya gotong royong, budaya bertanggungjawab serta budaya silaturahim yang menurutnya, tidak akan pernah bisa digantikan dengan mesin atau robot sampai kapan pun.
“Maka dari itu, saya memberi semangat kepada teman-teman semua, jangan hanya mengejar hard skill atau akademiknya saja, namun juga soft skill-nya,” pesan Arumi.
Arumi yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Prov. Jatim ini juga mengajak para siswa SMA untuk bersama-sama mendukung program Millenial Job Center (MJC) yang tengah dilaksanakan Pemprov Jatim. Melalui program yang merupakan inisiasi dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur ini. “Saya berharap, para generasi milenial maupun Z bisa menemukan, mengembangkan bahkan menyalurkan bakat atau potensi yang mereka miliki,” katanya.
Lebih jauh dijelaskan, terdapat tiga pilar utama yang ditawarkan program MJC. Ketiganya adalah talen muda yang penuh bakat dan potensi. Lalu, mentornya adalah pilihan dari perusahaan ternama dan ahli di bidangnya serta client-nya kebanyakan perusahaan start up yang tengah dalam usaha pengembangan. Perpaduan ketiga hal tersebut diharapkan bisa menjadi wadah berkumpulnya para talenta dan pengusaha muda seluruh Jawa Timur.
Dirinya menyampaikan, MJC merupakan jembatan dan perlindungan bagi para talen muda yang kebanyakan berstatus freelance. Melalui MJC, diharapkan bisa membuka jalan bagi para milenial terjun ke pasar yang lebih luas demi kelangsungan masa depan mereka. (poedji)