Connect with us

Sport

Usai SEA Games, Ferry Kono Jabarkan Agenda Multievent hingga 2023

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Penundaan penyelenggaraan Asian Games 2022 Hangzhou dan Asian Youth Games Shantou membawa perubahan kalender multievent olahraga pada tahun ini. Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menjabarkan beberapa agenda penting yang akan diikuti Indonesia hingga 2023.

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry Kono mengatakan Indonesia masih memiliki satu agenda multi-event yang akan diadakan pada tahun ini, yakni Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya pada 9-18 Agustus. Hal ini menyusul keputusan Dewan Olimpiade Asia (OCA) menunda penyelenggaraan Asian Games Hangzhou serta Asian Youth Games Shantou dikarenakan kasus penyebaran virus Covid-19 tengah meningkat hingga menyebabkan China melakukan lockdown di beberapa provinsi.

“Tim kami melalui Komisi Sport and Develompment sudah mulai melakukan review untuk ISG dengan parameter-parameter yang menjadi target NOC Indonesia dan pemerintah. Semoga akhir pekan ini bisa rampung dan sebagaian dari tim kami akan melakukan CdM Meeting kedua di Konya,” kata Ferry.

Ferry menjelaskan ISG hanya diikuti oleh negara-negara peserta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), bukan berarti Indonesia bisa bebas mengirimkan atlet. Sebab, ISG tetap memiliki syarat berdasarkan peringkat dunia yang dimiliki atlet ataupun tim pada sejumlah cabang olahraga.

“Ada beberapa cabor yang tidak bisa ikutsertakan, seperti sepak bola karena posisi Timnas Indonesia belum masuk dalam peringkat yang ditetapkan. Jadi Tim Review juga harus dapat menyeleksi atlet-atlet yang dikirim nanti sudah dalam posisi aman untuk bertanding di ISG,” terang Ferry.

Berbicara target, Ferry menjelaskan NOC Indonesia tidak memberikan target khusus di ISG. Namun, tambahnya, bukan berarti tidak ada standar tertentu yang harus dicapai oleh atlet Merah Putih.

“Ini sekadar partisipasi, tetapi kami ingin ISG menjadi try-out bagi atlet-atlet kita menuju Asian Games meskipun dalam situasi ditunda hingga tahun depan,” kata Ferry,

Ia menjelaskan, NOC Indonesia juga memiliki empat agenda multievent mandatory, yakni SEA Games 2023 Kamboja (Mei), Asian Games (September), serta Asian Indoor & Martial Art Games (17-26 November), serta ANOC World Beach Games (AWBG) di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah pada 5-12 Agustus dilanjutkan dengan ANOC General Assembly hingga 15 Agustus.

“Tantangannya bagaimana kita memetakan atlet untuk turun di 4 multi event itu agar bisa paralel, tapi di saat yang sama 2023 itu tahun kualifikasi menuju Olimpiade Paris yang dimainkan di single event. Jadi prioritas tetap kualifikasi Paris,” ujar Ferry.

“Kami menjadikan semua event tahun depan ajang try-out atlet kita untuk mengukur sejauh mana prestasi yang mereka lakukan selama pelatnas. Semoga ini semua bisa berjalan baik.”

“Bagi NOC Indonesia tentu di waktu luang ada Asian Games dan Asian Youth Games yang ditunda ini dapat kami manfaatkan dengan baik untuk memperbaiki sistem dan pelayanan yang kiranya akan bermanfaat ketika empat multievent di 2023 itu berjalan. Kita bekerja secara efisien dan menggunakan teknologi khusus, sehingga tidak ada lagi sistem manual baik dari akreditasi, logistik, distribusi, dll.”

NOC Indonesia melalui Komisi Sport and Development sudah mulai melakukan review terhadap federasi nasional untuk tampil di ISG. Review dilakukan mulai 20-24 Mei.***/ash

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *