Kesehatan
Secangkir Teh Banyak Manfaat bagi Kesehatan Tubuh
JAYAKARTA NEWS – Teh dikenal sebagai minuman terpopuler nomor dua setelah air putih. Minuman teh sejatinya tidak sekedar menyegarkan. Banyak hasil riset sudah mengungkapkan teh sangat bermanfaat bagi kesehatan antara lain mencegah diabetes tipe 2, mengontrol kolesterol, jantung, menjaga kerusakan otak hingga menurunkan stres.
Namun untuk mendapatkan manfaat maksimal dalam secangkir teh perlu dipahami para peminum atau konsumen. Sehingga para peminum tidak sekedar hanya mendapat kesegaran dan nikmatnya secangkir teh.
“Cara menyeduh teh dengan baik, benar dan menyehatkan (BBM) kerap menjadi sebuah pertanyaan besar, bukan saja bagi orang awan, para insan teh yang hari-hari bergulat dengan teh sekalipun belum tentu baik dan benar dalam memahaminya,” ujar Pakar Teh Indonesia Dadan Rohdiana.
Meskipun, kata Dadan, sampai saat ini belum ada standar yang baku untuk memperoleh seduhan teh yang BBM. Namun ada pendekatan secara ilmiah yang menjurus ke arah sana.
Menurut Dadan, untuk dapat diminum, teh terlebih dahulu harus diseduh dengan air yang mendidih. Namun riset terbaru untuk mendapat manfaat kesehatan maksimal, teh sebaiknya diseduh dalam air bersuhu 80 derajat celcius agar kandungan yang menguntungkan bagi tubuh tidak rusak akibat air yang terlalu panas.
“Baik tidaknya hasil penyeduhan sangat dipengaruhi tiga faktor yaitu kualitas teh, air sebagai penyeduh dan teknik penyeduhan itu sendiri. Kualitas teh yang dimaksud adalah mutu atau grade dari teh yang akan diseduh,” jelas Dadan yang pernah sebagai Direktur Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung (PPTK).
Dadan menjelaskan, air berpengaruh terhadap warna dan rasa seduhan teh, terutama kemampuan untuk mengekstraksi komponen teh seperti theaflavin dan thearubigin pada teh hitam atau katekin pada teh hijau.
“Kemampuan air untuk mengekstraksi akan berkurang bila kandungan zat terlarutnya tinggi,” ujar Dadan.
Hasil penelitian menyebutkan air yang paling baik untuk proses penyeduhan adalah air yang berasal dari daerah pengunungan. Hal inilah yang menyebabkan teh yang diseduh dari air di Jakarta lebih gelap jika dibandingkan dengan air yang berasal dari Pangalengan, meskipun dengan teh dan teknik penyeduhan yang sama.
Menurut Dadan, untuk mengambil manfaat katekin dari teh disarankan untuk tidak menyeduh pada suhu tinggi. Teknik penyeduhan dengan suhu sedang, sekitar 60-80oC yang banyak dilakukan orang Jepang terbukti cukup bermanfaat menghasilkan katekin secara optimal.
Meskipun kandungan katekin teh Jepang lebih rendah dibandingkan dengn teh Indonesia. “Karena kita tidak menyeduh teh dengan BBM. Bukan tidak mungkin orang Jepang akan lebih banyak mengambil manfaat katekin dibandingkan dengan kita,” papar Dadan. (yr)