Entertainment
Revolusi Jiwa Renny Djajoesman
Jayakarta News – Tampaknya penyanyi rock, pemain teater dan pemain film Renny Retno Yuskarini alias Renny Djajoesman (60 tahun) sudah mantap berhijab. Sudah 5 tahun Renny mengenakan busana muslimah dan meninggalkan rokok, alkohol, dan hura-hura di diskotek.
“Saya sudah ikhlas berhijrah dan melakukan revolusi jiwa,” kata Renny ketika merayakan ultah 4 tahun I.Ki (Indonesia Kita) di rumahnya, Kavling Polri, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (10/11).
Penyanyi mantan isteri dramawan Putu Widjaja ini dulu kerap berbusana rock, ikat kepala, gelang dan anting-anting bergelantungan di tubuhnya. Kini ia lebih santun. Berucap tidak ceplas ceplos lagi. Bahkan, Renny merekam single religi bertajuk ‘Sujud’ di tahun 2016.
“Penolong saya adalah cucu saya,” ungkapnya. Itu terjadi saat Ramadhan 2014. Renny mengalami menopause dan gejolak jiwa. “Ngomongnya parno dan ingin sakau melulu,” ucapnya. Melihat itu, cucunya mencarikan mukena dan sajadah.
“Dunia saya kala itu adalah jahiliyah, gelap, kelam dan sehitam arang. Pokoknya, kalau saya pergi Kamis malam pulang Senin pagi. Kacau,” cerita Renny lagi.
Cucunya mengajari neneknya istiqamah dan membaca surah Alquran sebanyak-banyaknya. “Meski belum mencapai 30 juz, tapi lumayanlah. Sedikit-sedikit saya mulai insyaf. Terlebih lagi, rocker-rocker teman saya juga banyak berhijrah dan kita mulai mengadakan pengajian bersama, seperti Yuke Sumeru, Eddy Kemput gitaris Grass Rock. Bahkan, juga dengan Gito Rollies sebelum mangkat,” urai Renny.
Tahun ini, I.Ki merayakan ultah ke 4 secara sederhana. Renny mengundang puluhan anak yatim dari panti asuhan dan beberapa santri dari ponpes. Sesama rockers dan pembina I.Ki juga diundang dan unjuk kebolehan di panggung, seperti Eddy Kemput, Damond Koeswoyo, Yuke Sumeru, Reno Sarah, Iwan Hassan (Discus), Rustam (Monte Cristo), Rumy Azis, Willy Sket, Donny Hardono, Edywan dan seabreg rekan-rekan Renny yang lain.
I.Ki adalah perkumpulan orang-orang yang menggemari musik rock. Siapa saja boleh masuk dan tak terikat pada aturan baku. Kepengurusan perkumpulan konvensional dengan menggunakan AD/ART. “Kita bebaskan sekat-sekat ormas. Perkumpulan ini terkompak dan terbebas dari politik. Dan kita punya satu visi menjadikan musik Indonesia lebih baik,” tegas Renny Djajoesman. (pik)