Connect with us

Feature

Panen Pakcoy di Kenari

Published

on

HIJAU, segar dan bebas pestisida. Inilah panen sayur pertama Warga RW 09, Kelurahan Kenari, Jakarta Pusat, baru-baru ini. Impian memanen sayuran di tengah kota yang tak memiliki tanah pertanian, terbukti bisa diwujudkan dengan menerapkan sistem pertanian hidroponik.

Sistem pertanian hidroponik dengan mengunakan media pipa dan air ini, kini diminati masyarakat perkotaan yang ingin bercocok tanam. Selain karena tidak mengunakan tanah, metode pertanian hidroponik ini bisa dilakukan di lahan sempit. Meski diperuntukkan untuk lahan sempit hasil dari pertanian hidroponik ini tak kalah banyak dan berkualitas unggul dibanding di lahan pertanian konvensional.

Berbekal keinginan menanam aneka sayuran untuk dimanfaatkan bersama warga Kenari, Ketua Kelompok Tani Lantana, Yohanna tidak membuang kesempatan yang datang dari program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pengadaan alat pertanian hidroponik. Usai mendapatkan bantuan, tim petani binaannya beserta karang taruna langsung menanam beberapa jenis sayuran.

Sayuran yang ditanam pun merupakan sayuran yang biasa dikonsumsi para warga Kenari seperti bayam, kangkung, dan pakcoy Jepang. Tak butuh waktu lama bagi Yohanna untuk memanen sayurannya, hanya 21 hari masa tanam sayuran segar ini bisa dipanen. “Sekarang warga di sini bisa memasak sayur dari hasil panennya sendiri. Sayurannya sangat bagus dan segar. Rasa sayuran ini juga agak manis dan renyah,” terangnya.

Bukan hanya warga Kenari, Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta Dian Meidiante mengharapkan agar semua warga Jakarta menggunakan sisa lahan pekarangan rumah untuk ditanami sayuran dengan teknik hidroponik ini. Hasil panennya pun bisa langsung dinikmati bersama keluarga.

“Siapa bilang di Jakarta tidak bisa menanam sayuran, ini buktinya di RW.09 Kenari bisa, walaupun lahannya sempit tapi hasilnya memuaskan. Hari ini warga Kenari memanen 40 kg sayuran segar,” paparnya. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *