Kabar
Pandemi Covid-19 Kian Mencemaskan, FKDM DKI Diminta Jadi Ujung Tombak
JAYAKARTA NEWS – Kepala Badan Kesbangpol DKI Jakarta Taufan Bakri meluruskan opini sebagian masyarakat yang beranggapan, setelah dilakukan vaksinasi Covid-19, trend atau kurva pandemi Covid-19 secara otomatis menurun. Pada kenyataannya tidak demikian, sebab setiap harinya masih terjadi sekitar 3.000-an kasus terpapar Covid-19 di Jakarta dan belum ada tanda-tanda landai. Untuk itu, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se-DKI diminta menjadi ujung tombak guna menekan pandemi Covid-19 di Jakarta.
Hal tersebut dikemukakan Taufan Bakri pada acara apel besar, Senin (25/1) via zoom yang dihadiri oleh 465 anggota FKDM se-DKI Jakarta yang berasal dari tingkat Kelurahan dan Kecamatan yang baru saja dilantik. Kegiatan Apel Besar tersebut juga diikuti perwakilan FKDM Kota/Kabupaten/DKI, serta jajaran Kesbangpol DKI Jakarta dari tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi DKI Jakarta.
Sebagai Dewan Penasehat FKDM DKI, Taufan sangat menekankan, agar anggota FKDM se-DKI yang jumlah totalnya mencapai 2.400 orang meningintensifkan monitoring, mengumpulkan informasi dan data yang aktual, faktual dan valid mengenai perkembangan penderita Covid-19. Dengan cara demikian, sangat membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengambil kebijakan yang tepat dan efektif guna mengerem pandemi Covid-19 di Jakarta.
Taufan mengakui, trend pandemi Covid-19 telah menimbulkan kekuatiran, kecemasan dan ketidakpastian. Padahal pemerintah sudah bekerja keras melakukan berbagai langkah pencegahan hingga vaksinasi. Meski demikian, pandemi Covid-19 di Jakarta terus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak kepada keterbatasan rumah sakit, alat kesehatan, tenaga medis, hingga lahan pekuburan di Jakarta kian terbatas.
Belajar dari pengalaman penerapan kampanye 3M, yakni: memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, Taufan mencermati, langkah tersebut belum cukup. Untuk itu, Pemprov DKI akan menambah kampanye 2M, yakni: menghindari kerumuman dan mengurangi mobilitas penduduk. Sehingga kampanye penanggulangan pandemi Covid-19 di Jakarta menjadi 5M. Selain juga dengan mengefektifkan Jum’at bersih untuk dimanfaatkan juga sebagai ajang mencegah penyebaran Covid-19. Serta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta mulai Selasa (26/1) hingga 8 Februari 2021.
Sementara Ketua FKDM DKI Munir Arsyad mengingatkan, pentingnya kebersamaan, solidaritas dan soliditas seluruh anggota FKDM se-DKI. Terlebih lagi, Pemprov DKI Jakarta kini dihadapkan dengan tantangan sangat berat menghadapi pandemi Covid-19. Tantangan lainnya, ungkap Sekretaris FKDM DKI M. Ichwan Ridwan atau biasa disapa Boim, ada sementara pihak yang mencoba memelintir masalah Covid-19 menjadi isu politik. “Tantangan ini harus kita hadapi dengan kritis, cerdas dan solid,” tegasnya. (abah)