Entertainment
‘Mantra Surugana’, Angkat Mantra Sunda Kuno
JAYAKARTA NEWS— Bagi orang Sunda yang percaya, membaca mantra-mantra Surugana, bisa membangkitkan dan mengundang iblis Surugana (Hurugana).
“Membuat film itu enggak mudah. Jangan anggap enteng dan gampang. Ada sisi sisi lain yang kita perlu persiapan panjang,” kata sineas Dyan Sunu Prastowo yang membuat film bergenre horor ‘Mantra Surugana’.
Dikatakannya, Surugana itu iblis yang menempati ruang-ruang gelap, khusus manusia yang berhati gelap. Orang yang berniat buruk zaman dulu kerap mengirim mantra Sunda kuno buat mencelakakan dan bernasib sial.
“Dari literasi yang kita baca di Gedung Arsip dan Perpusnas, orang Sunda kuno kerap mengundang sosok Surugana dalam bagian kehidupannya. Dulu kala, mantra Surugana dibacakan untuk tindakan baik dan positif untuk penyembuhan penyakit dan hasil panen. Makin ke belakang, hakekatnya bergeser ke negatif dan buruk,” jelas Dyan Sunu Prastowo.
Produser eksekutif Peregrine Studio yang membuat film ini, Ervina Isleyen membeberkan bahwa pembuatan film ‘Mantra Surugana’ melibatkan konsultan bahasa dan sejarah budaya Sunda kuno untuk tahu lebih dalam tradisi mantra tersebut.
“Kita hadirkan pengalaman audio visual yang baru melalui mantra Sunda kuno sebagai mekaniknya. Di sini kita gunakan Computer Generated Imagery (CGI) untuk visual di dalamnya,” ungkap Ervina Isleyen sembari ditambahkan label filmnya punya komitmen membuat karya berkualitas dengan konten budaya Indonesia.
Berkat mantra dan kutukan Sunda kuno, iblis Surugana menghantui seorang mahasiswi bernama Tantri yang tinggal sendiri di kamar asrama. Di kamar tersebut ditemukan gambar dan tulisan sesuatu mantra di masa lalu berbahasa Sunda kuno yang sangat mengerikan.
Rekannya, Aruna hilang. Luki juga raib. Siapakah biang keroknya ?
Film yang sangat mengerikan yang akan tayang 27 Juli 2023 ini dibintangi banyak pelakon terkenal Sitha Marino, Cindy Nirmala, Shabrina Luna, Yusuf Mahardika, Tegar Satrya, Arswendy Bening Swara, Fergie Brittany, Rafael Adwel, Dewa Dayana dan masih banyak lagi. (pik)