Connect with us

Kabar

Kongres Layaknya Gala Dinner

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Setelah soal rundown acara dan kepesertaan yang berpotensi memicu kegaduhan Kongres ke-2 Forum Komunikasi Komite Sekolah dan Madrasah Nasional (FKKSMN), kini soal tata ruang sidang jadi cibiran peserta kongres. Tambah lagi gaduh soal izin dari Satgas Covid-19 di Polres Jakarta Pusat hanya membatasi perhelatan kongres hingga pukul 13.00 siang.

Penasihat Dewan Pimpinan Pusat FKKSMN Mahu Jafar sangat kecewa setelah menerima kabar dari Panitia Pelaksana Kongres bahwa model ruang sidang ditata seperti layaknya acara pesta gala dinner. “Coba hubungi panitia masih ada waktu untuk di set up ulang. Kalau tetap begitu, ini memalukan dan seperti nonton dagelan,” suara keras mantan Ketua Dewan Pendidikan Jakarta Timur itu menampakan raut kecewa.

Panitia seksi acara yang juga berprofesi menejer Hotel, Abdul Gani merasa terkejut juga setelah mengetahui penataan ruang sidang kongres model table party style. Pengalaman dia selama ini, kalau ada perhelatan sekelas kongres atau musyawarah besar, penataan ruangan modelnya theatre style atau class room style.

Jelang perhelatan kongres memang selalu saja ada dinamika. Terkadang dinamikanya berlebihan. Apalagi kalau kandidat Ketua Umumnya saling berhadapan head to head. Ada saja rekayasa untuk keuntungan kelompok tertentu. Peluang itu sering dilakukan pihak yang sedang memegang kekuasaan.

Back drop Kongres ke-2 FKKSMN.

Penanggung jawab seksi acara Lia Tri Tirtasari ketika dikonfirmasi mengatakan semua kebijakan ada di Ketua Panitia. Menanggapi model ruang sidang yang ramai digunjing pengurus, Ketua Panitia Pelaksana Anung Wijaya malah merasa yakin tim kerja panitia sudah memberikan yang terbaik untuk sukses perhelatan kongres.

Tidak saja soal ruang sidang menjadi gunjingan, bahkan soal info izin kongres yang sangat terbatas waktunya dianggap suatu upaya rekayasa dari pihak calon incumbent. “Saya yakin ini ada manuver kepentingan yang kebetulan momentnya lagi pandemi covid,” tegas Mahu Jafar lagi.

Fungsionaris lain A. Zamili mengkritik keras cara-cara tidak fair yang dilakukan pihak Rudi Dwi Maryanto yang masih menjabat sebagai Ketua Umum FKKSMN. “Dia itu orang lingkungan  pendidikan, tapi cara kerjanya seperti orang kehabisan akal,” ketus Zamili yang mengaku cukup dekat juga dengan Rudi.

Pengamatan Jayakarta News hingga tengah malam ini (25/2), suasana di dua kubu kandidat memang  cukup menegangkan. Walau kondisi seperti ini biasa jelang penyelenggaraan kongres nasional. Dinamikanya semakin tinggi. Diskusi-diskusi dan rapat tim pemenangan gencar dilakukan.

Tampak hari ini Tim Pemenangan Zulkarnain melakukan pertemuan di sebuah resto di kawasan Kemang. Tim pemenangan Rudi tidak terekam pos koordinasinya. Beberapa tim suksesnya nampak hadir di Hotel Acasia, Kramat Raya, Jakarta, tempat perhelatan. “Kongres Ludruk”, sindir Pengurus DPP FKKSMN Harsono menumpahkan kekesalannya. (Nat)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *