Connect with us

Feature

Jejak Asian Games dalam Perangko

Published

on

Lima perangko pada amplop hari pertama AG tgl 24 Agustus 1962. (koleksi pribadi)

Perhelatan akbar Asian Games (AG) ke-18 telah usai dan sukses, 2 September lalu. Sejatinya kesuksesan itu merupakan pengulangan sukses AG ke-4 tahun 1962, di masa pemerintahan Presiden Sukarno. Tentu saja pelaksanaan AG ke-18 di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo mempunyai visi misi yang berbeda dengan pelaksanaan AG 56 tahun yang lalu.

Namun tidak banyak yang memperhatikan tentang sejarah, dan kesuksesan penyelenggaraan AG ke-4 dinmasa pemerintahan Presiden Sukarno. Ketika itu NKRI baru berusia tujuh belas tahun. Jika diumpamakan umur manusia masih digolongkan remaja.

Asian Games 1962 diawali dengan pembangunan infrastruktur secara besar besaran meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK), dilanjutkan proyek stadion renang, stadion tenis, stadion madya yang semuanya bertaraf internasional. Selain itu juga pelebaran dan pembuatan jalan baru, Jl. MH Husni Thamrin, Jln Gatot Subroto, termasuk pembangunan Jembatan Semanggi.

Semua infrastruktur itu selesai dalam waktu yang tepat. Bahkan pendirian stasiun televisi nasional (TVRI) sudah dilakukan satu tahun sebelumnya sebagai bagian dari persiapan acara AG. Di tahun yang sama pembangunan hotel berbintang pertama di Indonesia, yaitu Hotel Indonesia.

Bung Karno sebagai presiden RI pada saat itu menekankan “berapa pun biaya yang harus dikeluarkan tidak menjadi masalah, asal harga diri dan martabat Indonesia di mata dunia diakui!” Pada kenyataannya usaha dan ambisi Bung Karno untuk NKRI tidak sia sia.

Keberhasilan pembangunan infrastruktur itu serta acara AG keempat diabadikan dalam bentuk perangko. Karena dengan perangko bisa menjadi salah satu bukti sejarah bagi generasi yang akan datang bahwa Indonesia pernah menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia. Pesta Olahraga yang diikuti oleh 17 negara berlangsung di Jakarta dari tanggal 24 Agustus hingga 4 September 1962 pun berlangsung sukses.

Perangko seri Asian Games ke 4 tahun 1962. (dokumen pribadi)

Dengan perolehan medali sebanyak 51 medali, dengan rincian emas 11 medali, perak 12 medali dan 28 medali perunggu. Indonesia berhasil menduduki urutan kedua di bawah Jepang. Disusul India, Pakistan, Filipina, Korea, Thailand, dan Malaysia.

Ketika itu yang mengeluarkan perangko adalah Djawatan Pos, Telegrap dan Telepon RI. Lima buah perangko yang dicetak dalam dua warna yaitu Tugu Selamat Datang, Wisma Pers, Djembatan Semanggi, Hotel Indonesia dan Stadion Utama (sekarang bernama Gelora Bung Karno). Kelima perangko itu berada di satu amplop panjang bertuliskan tanggal dimulainya AG ke-4, yaitu 24 Agustus 1962.

Setelah itu diterbitkan pula seri perangko Asian Games dalam bentuk lebih besar dengan gambar cabang olah raga, basket, lempar cakram, pingpong, renang, badminton, bola voli, menembak, angkat besi, sepeda dan tinju.

Baru-baru ini, di ajang AG ke-18 pun PT Pos Indonesia bersama Pemprov DKI meluncurkan perangko edisi khusus AG beberapa bulan sebelum event berlangsung. Seri perangko yang diterbitkan bergambar 11 dari 42 cabang olahraga yang diperlombakan. Seri perangko terdiri dari minishet, souvemir sheet dan edisi khusus serta sampul hari pertama. (berbagai sumber)

Seri prangko Asian Games ke-18 Jakarta – Palembang, 2018.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *