Ekonomi & Bisnis
Facebook Inc. Siap Mengutip Tarif dari Pengguna WhatsApp

FACEBOOK Inc bersiap untuk menghasilkan uang dari WhatsApp, layanan pesan yang digunakan oleh lebih dari satu miliar orang setiap hari, demikian laporan Wall Street Journal.
WhatsApp akan menguji fitur baru untuk memudahkan orang berkomunikasi dengan bisnis yang ingin mereka capai di WhatsApp, demikian penjelasan layanan pesan di blog WhatsApp.
“Kami sedang membangun dan menguji fitur baru melalui aplikasi Bisnis WhatsApp gratis untuk perusahaan kecil dan solusi perusahaan untuk perusahaan besar yang beroperasi dalam skala besar dengan basis pelanggan global, seperti maskapai penerbangan, situs e-commerce, dan bank,” demikian informasi yang diposting di blog perusahaan tersebut.
WhatsApp telah memulai sebuah program percontohan yang akan menampilkan lencana hijau di sebelah kontak bisnis, yang mengindikasikan bahwa bisnis tersebut telah diverifikasi oleh layanan pesan.
“Kami berniat membebani bisnis di masa depan,” kata Chief Operating Officer Matt Idema kepada Journal dalam sebuah wawancara.
Pada Maret lalu Reuters melapokan bahwa sumber pendapatan potensial untuk WhatsApp adalah untuk layanan bisnis yang ingin menghubungi pelanggan, dengan mengutip layanan dokumen perusahaan.
Berawal pada tahun 2009, WhatsApp kemudian diakuisisi oleh Facebook, dengan nilai transaksi sebesar $ 22 miliar pada tahun 2014. Sementara WhatsApp hanya memiliki sedikit pendapatan pada saat kesepakatan harga pembelian sedikit lebih tinggi daripada nilai pasar Sony Corp.
Facebook belum fokus pada WhatsApp sejauh ini. Jaringan sosial mulai menampilkan iklan di dalam aplikasi Messenger-nya pada bulan Juli untuk memonetisasi layanan obrolan lebih lanjut.
Idema menolak untuk menggambarkan fitur berbayar atau mengatakan kapan mereka akan melakukan debut mereka, menurut laporan tersebut. “Kami tidak memiliki rincian monetisasi yang terungkap,” katanya kepada The Journal.***