Connect with us

Entertainment

Cok Simbara – Menangis Terus Saat Syuting Film ‘Horas Amang’

Published

on

Aktor Ucok Hasyim Batubara alias Cok Simbara — foto ipik

JAYAKARTA NEWS— Ucok Hasyim Batubara alias Cok Simbara, 65 tahun, merasakan pengalaman luar biasa selama syuting film ‘Horas Amang – Tiga Bulan Untuk Selamanya’ yang disutradarai Archo Bachtiar dan Steve RR Mantania.

“Selama syuting dan saat adegan distop, saya masih menangis…bahkan, saat break pun, saya terus menangis,” lontar Cok Simbara yang mengawali karirnya di panggung sejak SMA, kemudian bergabung dengan Teater Kecil pimpinan Arifin C Noer dan Teater Keliling pimpinan Deryl Syrna.

Diakuinya, belum pernah ada peran selaku seorang ayah dari suku Batak dalam film sebelumnya. “Saya sewaktu reading merasakan keharuan yang sangat dalam. Ini luar biasa, bisa menyedot emosi dan perasaan saya sebagai seorang Amang (ayah) dari tiga anak dalam keluarga Batak yang masih menunjujung tinggi adat istiadat dan leluhurnya,” kata Cok yang pernah aktif bermain dalam olahraga bola gelinding (bowling) di lintasan boling Jaya Ancol, Jakarta.

“Dalam kehidupan modern di kota besar, peran seorang Amang diabaikan dan dikucilkan. Bahkan, nyaris disingkirkan. Padahal, dalam adat istiadat dan leluhur orang Batak, seorang ayah itu adalah kunci kekompakan dan keutuhan keluarga. Kata-katanya adalah petuah dan selalu didengar dan dijalankan,” paparnya.

Cok menegaskan, film ini sarat pesan moral. “Meski ceritanya ihwal keluarga Batak, tapi ini sangat universal. Dalam keluarga suku dan etnis apa saja, peran orang tua dan perjuangan ayah serta ibu harus selalu diketengahkan dan didengar. Jadi, teman-teman saya yang enggak berasal dari suku Batak, enggak ada ruginya menonton film ‘Horas Amang’,” imbuh Cok berpromosi.

Lihatlah akting dan gesture Cok Simbara saat marah, saat memberi nasehat kepada tiga anaknya atau ketika tubuhnya hampir jatuh karena penyakit yang menggerogotinya.

Bahkan, adegan saat mengembuskan nafas terakhir dengan tertidur di sandaran kursi, Cok bermain cemerlang dan wajar. Amang tidak ingin merepotkan anak-anak dan calon menantunya. Namun, ketika ia wafat, kepergiannya ditangisi semua anak dan calon menantunya, termasuk bibi dan seluruh warga Batak di Kampung Toba di Jakarta.

Dari dunia teater, Cok Simbara hengkang ke dunia televisi dan film. Karena kegantengannya, Cok muda selalu mendapat peran sebagai bintang utama. Ia langsung digojlog oleh sutradara Abrar Siregar dalam film ‘Kugapai Cintamu’.

Kemudian Arifin C Noer mendapuknya dalam film ‘Petualang Petualang’ dimana dalam film ini, ikut bermain Christine Hakim dan Abduhrahman Saleh SH (pernah jadi Menteri Hukum dan HAM). Film lain yang menonjolkan seni peran Cok adalah ‘Dibawah Lindungan Kabah karya Asrul Sani, ‘*Iqra’ dan ‘Iqra, the Universe’.

Sedangkan bagi pemirsa televisi, pasti tak melupakan akting Cok Simbara dalam sinetron ‘Namaku Safira’ dan ‘Noktah Merah Perkawinan’. Dan yang terbaru, permainan seni perannya dalam film ‘Horas Amang’ diprediksi akan membetot penilaian juri FFI 2019.

Selain Cok Simbara, hampir semua pemeran di ‘Horas Amang’ adalah orang Batak. Ada Tanta Ginting, Novita Dewi Marpaung, Jack Marpaung, Dendi Tambunan, Rizma Simbolon, Jufriaman Saragih, Piet Pagau dll. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *