Connect with us

Entertainment

Buku ‘Ibu, Doa Yang Hilang’ Difilmkan

Published

on

Bagas D Bawono-twitter

Bagas D. Bawono, penulis buku Ibu, Doa Yang Hilang akan mengangkat kisahnya ke layar lebar. Sebelum bercerita tentang film, Bagas mengungkapkan inspirasi menulis buku berangkat dari kisah nyata yang dilalui bersama sang ibu yang telah wafat pada 2014.

Buku berformat cerpen dengan 29 cerita itu rupanya terinspirasi dari karya penulis Jack Canfield dan Mark Victor Hansen. Format ini dipilih menyesuaikan budaya membaca masyarakat Indonesia dengan mayoritas jarang membaca.

“Saya bikin format sebuah cerita terinspirasi single parent memperjuangkan anak-anak dan kehidupan mereka. Saya bikin dalam format kumpulan cerpen, ada 29 cerpen. Maksud saya orang bisa baca 1-2 cerpen (per hari),” kata Bagas di dalam jumpa pers di Auditorium Museum Nasional, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Desember 2018.

Sebelum dituangkan ke buku, kisah itu ditulis dalam kolom Facebook dalam format cerita pendek. Ini menjadi salah satu tekniknya untuk menyebar cerita agar tetap terbaca saat, hal itu dilakukan pada saat awal 2000-an.

Inspirasi judul buku diambil dari cara Bagas memaknai hubungan antara ibu-anak. “Menurut saya pribadi seseorang manusia yang mendoakan dengan tulus kepada manusia lain hanya ibu kepada anaknya. Ketika ibu saya wafat saya kehilangan doa yang tulus dari ibu saya,” kata Bagas.

Film Ibu, Doa Yang Hilang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan akan dibintangi oleh Reza Rahadian dan Christine Hakim. Film ‘Ibu, Doa Yang Hilang’ akan dibuat oleh BUMN (dalam hal ini PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), PFN dan ApaKabar Fest. Tujuannya adalah diplomasi kebudayaan dan mempromosikan destinasi wisata sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan terutama di lokasi dimana film ini dibuat, yaitu di Candi Prambanan dan Ratu Boko. (pik).

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *