Connect with us

TELKO

Apple Rilis Speaker HomePod

Published

on

 

APPLE, perusahaan yang bermarkas di San Jose California, rupanya juga tidak mau ketinggalan dalam mengamati tren teknologi yang tengah melejit. Apple merangkul para pemain yang terjun di pengembangan  smart home speaker  berikut  fitur perangkat lainnya seperti realitas maya, privasi online, dan sejenis kecerdasan buatan yang dikenal sebagai machine learning.

 

  • Mengapa produk “terlambat”, kok dijual lebih mahal dari produk Amazon dan Google? 

 

Memang, speaker yang diluncurkan Apple pada  Senin (5/6/2017) waktu San Jose, itu  mirip dengan perangkat dari pesaingnya. Malah,  beberapa di antara produk pesaing Apple itu  sudah beredar  di pasaran beberpa tahun lalu.   Amazon Echo dan Google Home misalnya, sudah beredar cukup lama. Apple menawarkan speaker HomePod  yang bisa memainkan  musik saat penggunanya lagi sibuk dengan urusan rumah.  Sebuah fitur siri dari perangkat HomePod ini akan  merespon  perintah suara, untuk bisa membantu pencarian informasi dan keperluan lainnya di sekitar rumah. HomePod merupakan  perangkat baru Apple pertama, sejak peluncuran smart watch pada April 2015 lalu.

Tertarik? HomePod dibandrol dengan harga  $350 untuk pengiriman  pada  Desember tahun ini di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Boleh dibandingkan dengan produk Amazon yang menjual versi umum Echo dengan harga $180, sedangkan  speaker Home milik Google dijual $130.

Echo diluncurkan pada  2015, sedangkan  Google Home diluncurkan 2016, termasuk pendatang pertama di pasaran perangkat ini yang menjanjikan. Menurut perkiraan badan riset eMarketer,  lebih dari 35 juta orang di Amerika Serikat, akan menggunakan speaker berbasis perintah suara.

Untuk perangkat baru lainnya, yang diluncurkan Apple pada Senin di konferensi tahynan Apple adalah  iMac. Perangkat ini punya rlayar dan kemampuan grafis yang lebih baik, yang digambarkan  Apple untuk  membuat Mac menjadi platform yang baik, khususnya untuk perkembangan “pengalaman” VR. Sayangnya,  Apple terlambat masuk dalam persaingan pasar VR. Samsung dan Google,  telah memiliki  sistem VR  berbasis smartphone. Facebook, HTC, dan Sony, juga punya  sistem VR yang canggih.

Selama ini untuk realitas maya, hanya pemain game, pengembang perangkat lunak dan keras yang menggunakannya sehari-hari. Tetapi dengan masuknya Apple,  asumsi itu dengan sendirinya dapat berubah. Setidaknya, karena Apple dikenal dalam kepionerannya pada penjualan musik digital melalui  iTunes dan  pasaran smartphone dengan produk iPhone-nya. Langkah ini kemungkinan akan menarik perhatian publik.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *