Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Aplikasi PeduliLindungi Berpeluang Jadi Alat Pembayaran Digital

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Mimpi membawa software PeduliLindungi menjadi alat pembayaran digital, tampaknya dapat tercapai.

Syaratnya, tujuannya benar-benar untuk kepentingan publik. Tidak ada udang di balik batu, alias tidak ada upaya-upaya komersialisasi terselubung.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menjelaskan, platform sistem elektro PeduliLindungi diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan.

Dengan demikian, jika ada rencana atau wacana untuk mendorong peningkatan layanan aplikasi PeduliLindungi sebagai alat pembayaran digital, bukan hanya sebagai aplikasi pelacak, sepenuhnya menjadi kewenangan Kemenkes.

Untuk dapat menjadi aplikasi pembayaran, perlu langkah-langkah teknis yang perlu ditempuh. Kemenkes harus berkoordinasi dengan PT Telkom Indonesia Tbk untuk membahas pengembangan aplikasi tersebut.

Kemenkominfo, lanjut Johny, dalam hal ini berada pada posisi sebagai regulator dan akselerator.

Software PeduliLindungi merupakan aplikasi publik yang tujuannya untuk kepentingan masyarakat, bukan software perusahaan yang yang dapat dikomersialkan.

“Apakah akan dikembangkan untuk aplikasi macam-macam? Sejauh untuk pelayanan publik ya boleh saja,” kata Johnny seperti dikutip Bisnis. Sejauh ini ini belum ada pembahasan lebih lanjut lintas kementerian perihal pengembangan aplikasi PeduliLindungi.

Aplikasi PeduliLindungi, dinilai cukup matang untuk didevelop. Aplikasi itu setidaknya kini sudah diunduh sebanyak 48 juta kali, dengan rerata penggunaan 55 juta per bulan.

Yang menarik, aplikasi ini juga sudah terintegrasi dengan eHAC, SiLacak, dan lain sebagainya. Selain itu juga terhubung dengan 11 aplikasi antara lain, misalnya Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket, Dana, Livin by Mandiri, LinkAja, Goers dan Jaki.

Melihat hal tersebut Menteri Johnny menilai aplikasi itu dapat dikembangkan menjadi aplikasi publik yang sangat luas. Dia juga menggarisbawahi bahwa dari aspek keamanan, PeduliLindungi pun akan terus ditingkatkan dengan teknologi enskripsi. Hal itu untuk menjaga data masyarakat yang ada di aplikasi PeduliLIndungi aman dari serangan siber yang terjadi di Indonesia.

“Jadi kita harus memastikan bahwa PeduliLindungi memiliki kemampuan yang cukup untuk menghadapi serangan siber,” kata Johnny.

Dalam kesempatan sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong aplikasi PeduliLindungi agar dikembangkan menjadi alat pembayaran digital. Dia ingin aplikasi itu menyusul sukses sebagai alat pembayaran digital, menyusul kinclongnya langkah alat pembayaran digital melalui QRIS yang digagas Bank Indonesia.

Luhut bangga karena karya Kreatif Indonesia mampu membangun produk premium dengan disertai sitem pembayaran digital melalui QRIS. “Nanti mungkin kita coba masukkan ke digital PeduliLindungi, platform yang macam mana saja bisa masuk,” katanya.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *